Newest Post
Archive for Maret 2013
PERSIAPAN KARIR
Setiap orang menginginkan mendapatkan
pekerjaan. Bermacam-macam jenis pekerjaan dalam masyarakatdan bermacam-macam
sayarat yang dituntut untuk setiap pelamar atau orang yang membutuhkan suatu
pekerjaan dalam bidang tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain pendidikan,
pengetahuan tentang bakat dan minat, kesehatan serta syarat yang lainnya. Untuk
mengetahui hal tersebut, marilah kita pelajari bab ini dengan saksama.
A. MACAM-MACAM PERGURUAN TINGGI
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Perguruan tinggi negeri, yaitu perguruan yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh negara.
2. Perguruan tinggi swasta, yaitu perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
Di Indonesia perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, institute, politeknik, sekolah tinggi, dan universitas. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Universitas adalah jenis perguruan tinggi yang memiliki jenis program studi yang beragam, baik ilmu eksakta, sosial, ekonomi, bahasa sampai kesenian. Jenjang pendidikan yang diselenggarakan relative beragam, mulai diploma, strata satu (S-1), pascasarjana (S-2), maupun gelar Doktor. Misalnya Universitas Sebelas Maret ada Fakultas Kedokteran, Kesehatan, Ekonomi, MIPA, dan lain-lain.
2. Institut adalah jenis perguruan tinggi yang khusus menyelenggarakan program ilmu sejenis, jadi tidak seberagam dibanding Universitas. Misalnya ITS Surabaya, mengkhususkan ilmu eksak juga teknik. Jenjang ataupun gelar yang akan dicapai tidak berbeda, Ahlimadya (diploma 3), sarjana (S-1), S-2, maupun Doktor.
3. Sekolah tinggi adalah jenis perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu bidang/program studi. Misal, STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) yang hanya menyelenggarakan jurusan akuntansi serta manajemen. Jenjang ataupun gelar yang dicapai tidak berbeda dengan universitas ataupun institute.
4. Akademi adalah jenis perguruan tinggi yang memberikan porsi ketrampilan lebih banyak dibanding teori, dan waktu yang ditempuh pun relative lebih singkat, satu sampai tiga tahun (D-1, D-2, D-3). Akademi mencetak lulusan yang lebih terampil untuk memasuki dunia kerja. Perbandingan materi yang diajarkan antara teori dengan praktek 60%; 40% bagi lulusannya tidak terdapat gelar, kecuali D-3 berhak menyandang Ahli Madya (AMD).
5. Politeknik adalah perguruan tinggi yang hanya mengkhusukan dalam mencetak tenaga-tenaga ahli/profesional dibidang teknik. Perbandingan materi yang diajarakan antara teori dengan praktek 45%; 55%, dengan demikian lulusan politeknik akan lebih cepat adaptasi jika terjun didunia kerja karena lebih siap pakai.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Perguruan tinggi negeri, yaitu perguruan yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh negara.
2. Perguruan tinggi swasta, yaitu perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
Di Indonesia perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, institute, politeknik, sekolah tinggi, dan universitas. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Universitas adalah jenis perguruan tinggi yang memiliki jenis program studi yang beragam, baik ilmu eksakta, sosial, ekonomi, bahasa sampai kesenian. Jenjang pendidikan yang diselenggarakan relative beragam, mulai diploma, strata satu (S-1), pascasarjana (S-2), maupun gelar Doktor. Misalnya Universitas Sebelas Maret ada Fakultas Kedokteran, Kesehatan, Ekonomi, MIPA, dan lain-lain.
2. Institut adalah jenis perguruan tinggi yang khusus menyelenggarakan program ilmu sejenis, jadi tidak seberagam dibanding Universitas. Misalnya ITS Surabaya, mengkhususkan ilmu eksak juga teknik. Jenjang ataupun gelar yang akan dicapai tidak berbeda, Ahlimadya (diploma 3), sarjana (S-1), S-2, maupun Doktor.
3. Sekolah tinggi adalah jenis perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu bidang/program studi. Misal, STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) yang hanya menyelenggarakan jurusan akuntansi serta manajemen. Jenjang ataupun gelar yang dicapai tidak berbeda dengan universitas ataupun institute.
4. Akademi adalah jenis perguruan tinggi yang memberikan porsi ketrampilan lebih banyak dibanding teori, dan waktu yang ditempuh pun relative lebih singkat, satu sampai tiga tahun (D-1, D-2, D-3). Akademi mencetak lulusan yang lebih terampil untuk memasuki dunia kerja. Perbandingan materi yang diajarkan antara teori dengan praktek 60%; 40% bagi lulusannya tidak terdapat gelar, kecuali D-3 berhak menyandang Ahli Madya (AMD).
5. Politeknik adalah perguruan tinggi yang hanya mengkhusukan dalam mencetak tenaga-tenaga ahli/profesional dibidang teknik. Perbandingan materi yang diajarakan antara teori dengan praktek 45%; 55%, dengan demikian lulusan politeknik akan lebih cepat adaptasi jika terjun didunia kerja karena lebih siap pakai.
B.
MACAM-MACAM PEKERJAAN
Pekerjaan ialah kegiatan fisik dan mental manusia untuk menghasilkan barang atau jasa bagi orang lain maupun dirinya yang dilakukan atas kemauan senidri dan atau di bawah perintah orang lain dengan menerima upah atau tidak. Dalampengertian ini tercakup setiap pekerjaan yang dijalankan atas dasar dorongan dalam suatu perusahaan, baik oleh orang yang menjalankan sendiri maupun orang yang membantunya. Keinginan untuk mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab yang terkuat yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bekerja. Macam-macam pekerjaan sebagai berikut.
1. Pekerjaan formal
Pekerjaan formal adalah pekerjaan yang keberadaannya diatur dan dilindungi oleh peraturan ketenagakerjaan, misalnya Pegawai Negeri Sipil (PNS), ABRI, karyawan perusahaan swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah berdasarkan peraturan pegawai negeri sipil, termasuk di dalamnya Pegawai Negeri Sipil di Departemen, Pemerintah Daerah, BUMN, dan lain-lain. Sementara Pegawai Swasta adalah pekerja/pegawai yang bekerja pada perusahaan swasta berdasarkan peraturan ketenagakerjaan, termasuk di dalamnya pegawai bank swasta dan perusahaan swasta. Sistem penerimaan pegawai/karyawan dalam pekerjaan formal sangat memerhatikan hal-hal berikut:
a. Tingkat pendidikan
b. Pengalaman kerja
c. Keahlian/kompetensi
d. Performance/penampilan
e. Usia
Seseorang dalam melakukan pekerjaan formal biasanya diatur dengan peraturan yang berlaku secara umum maupun khusus bagi instansi/perusahaan yangbersangkutan. Untuk memperoleh kesempatan menduduki jabatan yang lebih tinggi atau mencapai posisi puncak, pegawai/karyawan harus melalui tahapan yang telah dirumuskan dalam jenjang karier/strukturjabatan dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.
2. Pekerjaan informal
Pekerjaan informal adalahlapangankerja yang keberadaannyaatasusahasenidridanupahtidakterjangkauolehperaturanketenagakerjaan, termasukdidalamnyausahamandiri, pedagang, peternak,petani, nelayan, tukangkayu/bangunan, tukangjahit, jasaprofesimandiri, dansebagainya.Setiaptenagakerjadapatmemasukilapangankerjainfomalkarenajenispekerjaaninitidakmenuututpersyaratankhususatauspesifik. Modal utamauntukbekerjadalamlapangankrja informalsebagaiberikut.
a. Tekad
b. Kemauandankesungguhan
c. Ketrampilan
Dengan modal itulahmakafaktor-faktor lain bersifatmendukungkelanjutanusahadapatdiupayakan, seperti modal, ketrampilan, relasi, pengalaman, dan lain-lain. Dalammelakukanpekerjaan informal seseorangakanmenanganiseluruh proses kerja, iaakanbertindaksebagaiperencana, pelaksana, sekaligussebagaipengontrolkarenasemuaituakanmenjadikewenangandantanggungjawabnya. Merekabekerjasecarabebassesuaidengankeinginandankebutuhannya.
3. Pekerjaan social danpengabdian
Pekerjaansosialadalahpekerjaan yang berhubungandenganmenolong orang danbersifatkemanusiaan, misalnyapadaorganisasi, lembagasosialdankemasyarakatansepertipantiasuhan, pantijompo, dan lain-lain. Pekerjaanpengabdianadalahpekerjaan yang dilakukantanpapamrihbersifatpengabdian, misalnyapenjaga masjid, gereja, pengurus RT/RW, abdidalemkeraton, dan lain-lain.
4. Pekerjaanhiburan
Pekerjaanhiburanadalahpekerjaan yang dilakukanbaikdalamhubungankerjaataudiluarkerja, baik formal maupun informal yang menghasilkanberupajasa yang membuat orang lain ataumasyarakatmerasaterhibur. Misalnyaartis, pelawak, pelatihbinatangsirkus, tukangsulap, dan lain-lain.
Pekerjaan ialah kegiatan fisik dan mental manusia untuk menghasilkan barang atau jasa bagi orang lain maupun dirinya yang dilakukan atas kemauan senidri dan atau di bawah perintah orang lain dengan menerima upah atau tidak. Dalampengertian ini tercakup setiap pekerjaan yang dijalankan atas dasar dorongan dalam suatu perusahaan, baik oleh orang yang menjalankan sendiri maupun orang yang membantunya. Keinginan untuk mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab yang terkuat yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bekerja. Macam-macam pekerjaan sebagai berikut.
1. Pekerjaan formal
Pekerjaan formal adalah pekerjaan yang keberadaannya diatur dan dilindungi oleh peraturan ketenagakerjaan, misalnya Pegawai Negeri Sipil (PNS), ABRI, karyawan perusahaan swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah berdasarkan peraturan pegawai negeri sipil, termasuk di dalamnya Pegawai Negeri Sipil di Departemen, Pemerintah Daerah, BUMN, dan lain-lain. Sementara Pegawai Swasta adalah pekerja/pegawai yang bekerja pada perusahaan swasta berdasarkan peraturan ketenagakerjaan, termasuk di dalamnya pegawai bank swasta dan perusahaan swasta. Sistem penerimaan pegawai/karyawan dalam pekerjaan formal sangat memerhatikan hal-hal berikut:
a. Tingkat pendidikan
b. Pengalaman kerja
c. Keahlian/kompetensi
d. Performance/penampilan
e. Usia
Seseorang dalam melakukan pekerjaan formal biasanya diatur dengan peraturan yang berlaku secara umum maupun khusus bagi instansi/perusahaan yangbersangkutan. Untuk memperoleh kesempatan menduduki jabatan yang lebih tinggi atau mencapai posisi puncak, pegawai/karyawan harus melalui tahapan yang telah dirumuskan dalam jenjang karier/strukturjabatan dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.
2. Pekerjaan informal
Pekerjaan informal adalahlapangankerja yang keberadaannyaatasusahasenidridanupahtidakterjangkauolehperaturanketenagakerjaan, termasukdidalamnyausahamandiri, pedagang, peternak,petani, nelayan, tukangkayu/bangunan, tukangjahit, jasaprofesimandiri, dansebagainya.Setiaptenagakerjadapatmemasukilapangankerjainfomalkarenajenispekerjaaninitidakmenuututpersyaratankhususatauspesifik. Modal utamauntukbekerjadalamlapangankrja informalsebagaiberikut.
a. Tekad
b. Kemauandankesungguhan
c. Ketrampilan
Dengan modal itulahmakafaktor-faktor lain bersifatmendukungkelanjutanusahadapatdiupayakan, seperti modal, ketrampilan, relasi, pengalaman, dan lain-lain. Dalammelakukanpekerjaan informal seseorangakanmenanganiseluruh proses kerja, iaakanbertindaksebagaiperencana, pelaksana, sekaligussebagaipengontrolkarenasemuaituakanmenjadikewenangandantanggungjawabnya. Merekabekerjasecarabebassesuaidengankeinginandankebutuhannya.
3. Pekerjaan social danpengabdian
Pekerjaansosialadalahpekerjaan yang berhubungandenganmenolong orang danbersifatkemanusiaan, misalnyapadaorganisasi, lembagasosialdankemasyarakatansepertipantiasuhan, pantijompo, dan lain-lain. Pekerjaanpengabdianadalahpekerjaan yang dilakukantanpapamrihbersifatpengabdian, misalnyapenjaga masjid, gereja, pengurus RT/RW, abdidalemkeraton, dan lain-lain.
4. Pekerjaanhiburan
Pekerjaanhiburanadalahpekerjaan yang dilakukanbaikdalamhubungankerjaataudiluarkerja, baik formal maupun informal yang menghasilkanberupajasa yang membuat orang lain ataumasyarakatmerasaterhibur. Misalnyaartis, pelawak, pelatihbinatangsirkus, tukangsulap, dan lain-lain.
Tag :// Konseling
PengaruhPerubahanFisik
Dan PsikisTerhadapPolaHubunganSosial
Apersepsi
Manusiamempunyaikarakteristikindividu
yang diperolehdari factor bawaandan factor daripengruhlingkungan.
Karakterisitikbawaanmerupakankarakteristikturunan yang dimilikisejaklahir. Sedangkankarakteristikdari
factor lingkungan, diperolehdaripengaruhlingkungan social
(hubunganantaraindividu) danpengaruhlingkungannon social (alamsekitar).
Baikpengaruhbawaanmaupunlingkunganakanmenyebabkanterjadinyaperbedaanantaramanusia
yang satudengan yang lain, walaupunsecaraumummemangadaunsurkesamaannya.
Kategoriperbedaanantaraindividukedalambeberapabidangdibedakan :
1.
Perbedaanfisikmeliputiusia, tingkat,
danberatbadan, jeniskelamin, pendengaran, penglihatan, kemampuanbertindak.
2.
Perbedaan social meliputi status ekonomi, agama,
hubungankeluarga, suku.
3.
Perbedaankepribadiantermasukwatak, motif,
dansikap.
4.
Perbedaankecakapandankepandaian di sekolah.
RingkasanMateri
Dari
perbedaan di atasjikaterjadiinteraksi social
menghasilkanpandangan-pandanganmengenaikebaikandankeburukan.
Pandangan-pandangantersebutmerupakannilai-nilaimanusia, yang kemudiansangatberpengaruhterhadapcaradanpolabrpikirnya.
Kalau, misalnya, seseorangmemberikantekanan yang kuatkepada factor kebendaan,
makapolaberpikirnyacenderungbersifatmaterialistis.
Polaberpikirtertentu
yang dianutiseseorang, akanmempengaruhisikapnya.
Sikaptersebutmerupakankecenderunganuntukberbuatatautidakberbuatterhadapmanusia,
benda, ataukeadaan. Seseorang yang polaberpikirnyamaterialistis,
misalnya,mempunyaisikaptertentuterhadappekerjaantertentu.
Dialebihmementingkanpekerjaan yang menghasilkanmateri yang
banyakdankurangmemperhatikankepuasanbatiniahmengerjakanpekerjaantersebut.
Sikaptersebutlazimnyamembentukperilakutertentu yang
kemudianmenjadipolaperilakuapabilaberlangsungsecarasinambung.Sikapmaterialistis,
umpamanya, akanmembentukperilaku yang cenderungmaterialitis pula.
Kalaupolaperilakutertentusudahmelembagadanmembudaya,
makagejalaitumenjadipatokanperilaku yang pantas.
Patokanperilaku
yang pantastersebbutbiasanyadisebutnormaataukaidah.
Perangkatkaidah-kaidahtertentu yang terdiridarikaidah-kaidahkepercayan,
kesusilaan, kesopanan, danhukum, kemudianmenjadipatokandalaminteraksi social.
PerubahanFisikdanPsikis
Pertumbuhanadalahperubahansecarafisiologissebagaihasildari prosespematanganfungsi-fungsifisik yang
berlangsungsecara normal padaanak yang sehat.
Manusiadalamhidupdankehidupanmengalamibeberapafaseataumasayaitumasabagi,
masaanak-anak, masaremaja, masadewasa, danmasatua.
Remajaditinjaudarisudutperkembanganfisik, berdasarkanilmukedokterandanilmu-ilmu
lain yang terkait,
remajadikenalsebagaitahapperkembanganfisikdimanaalat-alatkelaminmanusiamencapaikematangannya.
Secarafisikremajamulaimengalami proses menujukematangan organ-organ
seksualsepertimenstruasibagiremajaputri, mimpibasahbagiremajaputra.
SelainituAndajugamengalamiperubahanfisik
yang lebihmemperjelas status Andasebagaipriaataupunwanita, yaitu:
1.
Remajaputramemilikitanda-tandaperubahan,
antara lain :
a. Mulaitumbuh kumis.
b. Munculjakun di leher.
c. Suaramulaiberattidakcempreng.
d. Tinggibadanbertambahdengansangatcepat.
e. Tumbuhnyarambut di organ vital danketiak.
a. Mulaitumbuh kumis.
b. Munculjakun di leher.
c. Suaramulaiberattidakcempreng.
d. Tinggibadanbertambahdengansangatcepat.
e. Tumbuhnyarambut di organ vital danketiak.
2.
Remajaputrimemilikitanda-tanda,
antara lain :
a. Membesarnyakelenjarsusu.
b. Panggulsemakinmembesar.
c. Tumbuhnyarambut di organ vital danketiak.
a. Membesarnyakelenjarsusu.
b. Panggulsemakinmembesar.
c. Tumbuhnyarambut di organ vital danketiak.
Duahaltersebut di atasadalahciri-cirifisik
yang pastiakandialamiseorangmanusiadengan normal. Ataudalamistilah lain
merupakanciriperkembanganbiologismanusia.
Perkembangandanperubahanpadafaseremajainitidakhanyadariaspekfisiksemata,
melainkanjugadibarengidenganperkembanganpsikis.
Padafaseiniremajamulaimelewatimasatransisidarianak-anakmenujudewasa. Dari
anak-anak yang sangatbergantungkepada orang tuamenuju orang dewasa yang
mandridalamsegalahal.
Dalamfasetransisisepertiiniremajamengalamikelabilanemosional,
yang tampakdalambeberapatanda-tanda, seperti:
1.
Rasa
keingintahuan yang besarterhadaphal-halbaru yang ditemuinya.
2.
Inginmenunjukkaneksistensidirinyasebagaiseorangindividu
di tengahlingkungannya.
3.
Semangatnyabegitubesaruntukmelakukandanmencobahal-halbaru.
4.
Mulaimemperhatikanpenampilandiri.
5.
Mulaitertarikdanmengenallawanjenisnya.
Perubahandanperkembanganfisikdanpsikisremajaininantinyaakanberpengaruh
pula padaaspeksosialnya. Denganmulaimatangnyafungsi-fungsi organ
seksualnyadibarengidengankeinginanuntukkeluardarititikamanlingkunganterdekatnyayaitu
orang tua, seorangremajamulaiinginmemasukilingkungan yang lebihluasbaik di
sekolahmaupun di masyarakat. Namunterkadangkarenamasihlabilnya factor emosi,
remajaseringmengalamigesekan-gesekandenganlingkungannya. Denganpengalamanhidup
yang belumbegitubanyak, keinginanuntukmenunjukkandandiakuieksistensinya,
keberadaannya, olehlingkungannyatidakselamanyaberjalanmulus. Apresiasi yang didapatterkadangtidakseperti yangdiharapkan.
Perkembnaganbahasadalammasaremajamerupakan proses
berkesinambungandenganperkembanganbahasamasasebelumnya.
Perkembanganinidimulaipadamasaanak yang berkembangmulaibahasa yang
sederhanamenujuyanglebihkomplekssesuaidengankemampuandanpengaruhlingkungansehari-hari.
Manusia di sampingsebagaimakhlukindividujugasebagaimakhluksosial,
dimanasetiapindividumempunyaikebutuhanuntukbergauldenganindividu lain
baiklingkungankeluarga, sekolah, danmasyarakat. Sesuaidengan proses
perkembangannyamasaremajaberusahamemisahkandiridari orang tuauntukmenentukandirinyaataumencari
ego.
Beberapa factor yang mempengaruhiperkembangan social remaja :
1.
Factor
keluarga :sepertipolahidupkeluarga, pendidikan orang tua, sifat orang tua.
2.
Factor
sekolah :hubunganantargurudengansiswa, hubunganantarsiswadengansiswa.
3.
Fakorllingkunganmasyarakat
:pergaulanantarremaja, pengaruh mass media baikelektronnikmaupun media
cetakdll.
Olehkarenanyasebagairemajaperlukiranyamemperhatikanbeberapahalberikut
agar tidakterjerumuspadahal-hal yang tidakdiinginkan, antaralain :
1.
Selektifdalammemilihtemanbergaul.
Meskipunkeinginanuntukbergauldengan orangdanlingkunganbarubegitubesar,
tetapibukanberartisemua orang yang barudikenaldanlingkunganbaruharusdimasuki.
AndaharusmengetahuisiapamerekadanbagaimanamerekaberperilakusehinggaAndatidakterseretberperilakuburuksebagaimanamereka.
2.
Bertanyatentanghal-halbarukepada
orang yang tepat, misalnya orang tuaatau guru.
DengandemikiantidaksajaAndamendapatjawaban yang jelasnamunjugamendapatbimbingan
yang benarbagaimanaseharusnyabersikap.
3.
Tidakmudahterpancingemosinyatetapijugamenggunakanlogikauntukmelakukansesuatu.
Perludihitunguntungrugi, manfaat, akibatdariperbuatan yang akanAndalakukan.
DengandemikianAndatidakmnyesal di kemudianhari.
Tag :// Konseling
PERGAULAN BEBAS
Penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika yang sering disebut narkoba di Indonesia sudah sangat
mengkhawatirkan. Begitu dengan mudahnya seseorang mendapatkan narkoba, baik
secara legal mauppun illegal. Dengan maraknya penyalahgunaan narkoba akan
berakibat menurunnya kualitas sumber daya manusia, apa lagi hal ini sudah
merambah pada pelajar yang akan mengakibatkan hilangnya modal dasar pembangunan
nasional. Penggunaan narkoba diawali dari pergaulan bebas. Mereka akan
ikut-ikutan dengan memulai yang namanya metode coba-coba akhirnya kecanduan.
Dalam bab ini kita akan mempelajari mengenai dampak narkoba dan perilaku
negatif lainnya, agar kita bisa terhindar.
RINGKASAN MATERI
A. PENGARUH PERUBAHAN FISIK DAN PSIKIS
TERHADAP PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas
adalah salah satu kebutuhan hidup dari manusia, sebab manusia adalah
makhluk social yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antarmanusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan merupakan HAM setiap individu
dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam
pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antarmanusia harusnya
bebas, tetapi tetap mematuhi norma hokum, norma agama, norma budaya, serta
norma bermasyarakat. Jadi secara medis, kalau pergaulan bebas namun teratur
atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Namun, dalam masyarakat pergaulan
bebas memiliki arti yang berbeda. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses
bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas
artinya proses bergaul dengan orang lain tetapi terlepas dari norma yang
mengatur tentang pergaulan. Pergaulan bebas tidak mengenal batas-batas
pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur antara
lawan jenis, akibatnya mudah ditelusuri
berkembanglah budaya pacaran. Faktor-faktor yang menyebabkan seorang anak dapat
terjerumus ke dalam pergaulan bebas sebagai berikut :
1.
Arus globalisasi seiring dengan semakin cepatnya
arus globalisasi, banyak budaya Barat yang tidak sesuai dengan budaya Timur
(Indonesia) masuk ke Indonesia. Budaya Timur yang awalnya pacaran pada usia
remaja dianggap tabu oleh masyarakat, tetapi akibat semakin kuatnya pengaruh
arus globalisasi tersebut menyebabkan pacaran sebagai hal biasa.
2.
Pengaruh teman atau kelompok sepermainan sudah
tidak dapat kita pungkiri bahwa sekarang ini teman ialah tempat menampung segala
keluh kesah kita. Namun, apabila kita salah mencari teman, mereka akan
menghibur kita , mereka akan mengajak kita mencari solusi semua masalah dengan
mengajak clubbing,merokok, apalagi mencari menggunakan ganja.
3.
Pengaruh media massa. Sekarang untuk mendapatkan
suatu video, gambar,dan cerita-cerita tentang seks dan pornografi lainnya
sangat mudah, tinggal cari di internet dengan mengunjungi situs-situs yang
menyediakan layanan dewasa tersebut selain itu juga film-film dewasa tersebut
juga sudah dijual oleh para peagang kaset dan video. Begitu mudahnya akses
untuk mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi sekarang ini menyebabkan
semakin meningkatnya angka perilaku seks bebas di kalangan remaja.
4.
Iman yang lemah pemahaman religi/agama yang
kurang, sehingga iman sangat mudah untuk digoyahkan untuk berbuat yang tidak
baik dan tidak lagi dapat memahami akibat dari pergaulan bebas, baik berakibat
di dunia maupun di akhirat pada akhirnya.
5.
Pandangan orang tua, anak-anak tumbuh menjadi
remaja, mereka belum paham dengan education, sebab orang tua masih menganggap
bahwa membicarakan mengenai seks adalah hal yang tabu. Orang tua juga melakukan
kesalahan, dengan tidak memberikan pendidikan yang memadai di rumah, dan membiarkan anak-anak mereka. Sehingga
dari ketidakpahaman tersebut para remaja
merasa tidak bertanggungjawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Kebanyakan
mereka yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Pergaulan-pergaulan artinya
proses bergaul dengan orang lain tetapi terlepas dari norma yang mengatur
tentang pergulan atau tidak mengenl batas-batas pergaulan. Hal ini menyebabkan perilaku-perilaku negatif,
seperti minuman keras, penyalahgunaan narkoba, dan sex bebas, padahal perilaku
negatif tersebut memberikan dampak terhadap fisik dan psikis kita.
1. Dampak [penyalahgunaan Narkoba
a. Dampak fisik dari kecanduan Narkoba sebagai
berikut :
1)
Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti
kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, dan krusakan syaraf tepi.
2)
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) seperti infeksi akut otot jantung, dan gangguan peredaran
darah.
3)
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti penahanan
(abses), alergi, dan eksim.
4)
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti
penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernapas, pengerasan jaringan paru-paru.
5)
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah,
murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati, dan sulit tidur.
6)
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah
gangguan endokrin, seperti penurunan fungsi hormon reproduksi (esterogen,
progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
7)
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan
menstruasi, dan amenorhe (tidak haid).
8)
Bagi pegguna narkoba melalui jarum suntik,
khususnya pemakaian jarum suntik secara berhgantian, risikonya adalah tertular
penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada
obatnya.
9)
Penyalahgunaan narkoba bias berakibat fatal
ketika terjadi over dosis, yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh
untuk menerimanya. Over dosis bias menyebabkan kematian.
b. Dampak psikis dari kecanduan narkoba
sebagai berikut :
1)
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang, dan
gelisah.
2)
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, dan
penuh curiga.
3)
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang
brutal.
4)
Sulit berkonsntrasi, perasaan kesal, dan
tertekan.
5)
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman,
bahkan bunuh diri.
c. Dampak sosial dari kecanduan narkoba sebgai
berikut :
1)
Gangguan mental, anti sosial dan asusila,
dikucilkan oleh lingkungan.
2)
Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
3)
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
2. Dampak Seks Bebas
Seks bebas adalah tindakan seksual yang dilakukan
sebelum pada waktunya (menikah). Seks bebas ini biasanya dilakukan oleh remaja
terutama yang berpacaraan. Namun rasa cinta dan kasih sayang yang mereka
lakukan disalahartikan dengan melakukan hubungan seksual.
a. Dampak fisik dari seks bebas sebagai
berikut :
1)
Menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.
2)
Terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.
3)
Risiko kanker mulut rahim.
b. Dampak psikis dari seks bebas sebagai
berikut :
1)
Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal
dalam agama malu merupakan suatu hal yang maat ditekankan dan dianggap
perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
2)
Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
3)
Membuaat hati menjadi gelap dan mematikan
sinarnya.
4)
Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan
atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang
diterimanya.
5)
Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan
jatuh martabatnya, baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia.
6)
Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati
pezina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terjaga.
7)
Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia
dengan pandangan muak dan tidak percaya.
3. Alcohol (minuman keras)
Kita sudah tidak asing lagi dengan kata minuman keras,
minuman keras atau sering disebut miras mudah sekali ditemui. Alcohol adalah hal yang paling
sering disalahgunakan manusia dengan dicampur bahan-bahan yang berbahaya
seperti baygon, soklin, soffel, dan
banyak lainnya.
a. Dampak fisik mengkonsumsi alcohol sebagai
berikut :
1)
Bicara cadel
2)
Pandangan menjadi kabur
3)
Sempoyongan
4)
Inkoordinasi motoric dan bisa sampai tidak
sadarkan diri
5)
Kesehatan yang serius seperti radang usus,
penyakit liver, dan kerusakan otak
6)
Overdosis dapat menyebabkan kematian
b. Dampak psikis mengonsumsi alcohol sebagai
berikut :
1)
Merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri
Tag :// Konseling
MANAJEMEN DIRI
Apersepsi
Kemandirian bertujuan untuk
membebaskan diri dari sifat kekanak-kanakan yang selau menggantungkan diri dari
orang tua. Sehingga dapat mengembangkan sikap perasaan tertentu kepada orang
dewasa tanpa menggantungkan diri padanya, dari kematangan seksual
individu-individu yang tidak memperoleh kepuasan di dalam keluarga, ia akan
keluar untuk membangun ikatan emosional dengan orang-orang sebayanya. Hal ini
berlangsung tanpa ia merubah ikatan emosional
yang mengikat terhadap orang tua.
Ringkasan materi
Kemandirian remaja bertujuan untuk
mampu memecahkan masalahnya sendiri dengan kemampuan sendiri tidak tergantung
pada orang lain. Dengan kata lain Anda
dapat mandiri dengan ciri-ciri :
1.
Mengenal kemampuan sendiri.
2.
Menerima dirinya sendiri secara positif.
3.
Mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.
4.
Mengarahkan dirinya sendiri.
5.
Mewujudkan dirinya sendiri.
Dari ciri-ciri di atas dapat
dikembangkan pada waktu lain jika anda berhadapan dengan masalah di masa dating
sehingga mampu mengatasi masalah-masalah lain didepan.
Sikap kemandirian
Salah satu hal yang menyenangkan ketika Anda
memasuki masa remaja adalah Anda diberikan kebebasan yang lebih untuk memilih
dan menjalankan kegiatan sehari-hari. Orang tua Anda akan memberikan banyak
kesempatan dan kebebasan untuk memilih dibanding saat Anda masih kanak-kanak.
Pada masa remaja mengalami sikap
ambivalen terhadap orang tuanya. Remaja
ingin bebas namun dirasa bahwa dunia dewasa cukup rumit dan asing baginya.
Dalam masa itu remaja masih berharap perlindungan orang tua sedang sebaliknya
orang tua menginginkan anaknya tumbuh menjadi lebih dewasa. Di sini peran guru
dan orang tua cukup penting dalam rangka proses kemandirian dalam mengambil
keputusan.
Contoh sederhana : saat Anda masih
duduk di sekolah dasar mungkin ketika Anda membeli sepatu atau baju, orang tua
Anda yanglebih banyak memilihkan dan menentukan. Tetapi sekarang ketika Anda
sudah beranjak remaja, orang tua Anda memberikan kebebasan kapada Anda untuk
memilih dan menentukan sendiri sesuai keinginan Anda. Itu semua dilakukan oleh
orang tua Anda karena Anda dianggap sdah cukup dewasa untuk bisa membuat
keputusan sendiri.
Kepercayaan orang tua yang mulai banyak diberikan kepada Anda , hendakna
Anda respon dengan sikap positif. Artinya jangan sampai nda menyalahgunakan
kepercayaan yang diberikan oleh orang tua Anda. Misalkan : saat ini orang tua
Anda memberiakn kepercayaan kepada Anda untuk memiliki sepedamotor sendiri.
Tetapi kepercayaan orang tua Anda itu tidak Anda jaga sebaik mungkin. Sepeda motor
yang dibelikan oleh orang tua Anda dengan susah payah mengumpulkan uang rupiahdemi
rupiah, Anda jadikan sarana untu kebut-kebutan dengan teman-teman Anda. Selain
itu, sepeda motor yang seharusnya membuat anda semakin rajin belajar dan
digunakan untuk berangkat sekolah, justru lebih sering membuat Anda banyak
bermain bersama teman-teman. Akibatnya, motor yang diberikan orang tua Anda
menjadi cepat rusak dan nilai pelajaran Anda banyak mengalami penurunan dan
akhirnya, orang tua tidak lagi bisa mempercayai Anda. Ini artinya, Anda tidak
bisa menjaga kepercayaan yang telah diberikan orang tua Anda.
Tag :// Konseling
RENCANA MASA DEPAN BERGAUL DENGAN TEMAN
A. MERENCANAKAN MASA DDEPAN
Cita-cita merupakan suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya. Masa depan harus direncanakan dan disongsong bukan ditunggu. Awal masa depan itu adalah “di sini dan sekarang”. Persiapan untuk menyongsong masa depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu, baik melalui pendidikan informal, formal maupun nonformal. Melalui pendidikan di sekolah, siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan,ketrampilan, nilai dan sikap-sikap tertentu. Bekal yang diperoleh siswa disekolah bertujuan untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja. Sebagai siswa SMP,kita mulai dari perencanaan setelahlulus SMP akan melanjutkan sekolah ke mana? Kita harus memikirkan dari sekarang, ada beberapa alternative sekolah yang bisa kita pilih setelah SM,yaitu sebagai berikut.
1. Sekolah Menengah Atas (SMA), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia yang ditempuh setelah lulus sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. Pada tahunkedua (yakni kelas 11), siswa SMA dapat memilih salah satu dari tiga jurusan yang ada, yaitu Sains, sosial, dan bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12) , siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memngaruhi kelulusan siswa. Lulusan SMAdapat melanjutkan pedidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
2. Madrasah Aliyah (MA), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia., setara dengan sekolah menengah atas, ang pengelolaanya dilakukan oleh Departemen agama. Pendidikan madrasah aliyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.siswa MA memilih salah satu dari 4 jurusan yang ada, yaitu ilmu Alam,ilmu Sosial, ilmu-ilmu Keagamaan Islam, dan Bahasa. Lulusan madrasah aliyah dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi umum, perguruan tinggi agama Islam, atau langsung bekerja.
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yeng menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Mesin). Di SMK terdapat banyak program keahlian.
4. Madrasah Aliyah Kerujuan (MAK), adalah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.
5. Kelompok belajar atau kejar adalah jalur pendidikan nnonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum nonpemerintah. Kejar terdiri atas tiga paket, yaitu Paket A, Paket B, dan Paket C. Setiap peserta kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Untuk mencapai cita-cita harus mempunyai prinsip. Beberapa prinsip yang harus dipegang agar kalian dapat meraih cita-cita sebagai berikut:
1. Tekad yang kuat
2. Teguh pendirian dan tidak mudah menyerah menghadapi hambatan.
3. Komitmen pada rencana awal, tidak mudah mengubah-ubah rencana.
4. Kerja keras dan konsisten untuk terus berjuang apapun hambatan yang menghadang.
5. Terbuka untuk menerima bantuan orang lain, apapun bentuknya, termasuk kritikan.
6. Berpikiran terbuka agar selalu memiliki daya kreativitas dalam memecahkan setiap masalah.
7. Berani mengambil risiko dan berjiwa besar ketika menemui kegagalan.
8. Rajin mengevaluasi diri.
9. Berdoa kepada Tuhan agar selalu dimudahkan.
Cita-cita merupakan suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya. Masa depan harus direncanakan dan disongsong bukan ditunggu. Awal masa depan itu adalah “di sini dan sekarang”. Persiapan untuk menyongsong masa depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu, baik melalui pendidikan informal, formal maupun nonformal. Melalui pendidikan di sekolah, siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan,ketrampilan, nilai dan sikap-sikap tertentu. Bekal yang diperoleh siswa disekolah bertujuan untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja. Sebagai siswa SMP,kita mulai dari perencanaan setelahlulus SMP akan melanjutkan sekolah ke mana? Kita harus memikirkan dari sekarang, ada beberapa alternative sekolah yang bisa kita pilih setelah SM,yaitu sebagai berikut.
1. Sekolah Menengah Atas (SMA), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia yang ditempuh setelah lulus sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. Pada tahunkedua (yakni kelas 11), siswa SMA dapat memilih salah satu dari tiga jurusan yang ada, yaitu Sains, sosial, dan bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12) , siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memngaruhi kelulusan siswa. Lulusan SMAdapat melanjutkan pedidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
2. Madrasah Aliyah (MA), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia., setara dengan sekolah menengah atas, ang pengelolaanya dilakukan oleh Departemen agama. Pendidikan madrasah aliyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.siswa MA memilih salah satu dari 4 jurusan yang ada, yaitu ilmu Alam,ilmu Sosial, ilmu-ilmu Keagamaan Islam, dan Bahasa. Lulusan madrasah aliyah dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi umum, perguruan tinggi agama Islam, atau langsung bekerja.
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yeng menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Mesin). Di SMK terdapat banyak program keahlian.
4. Madrasah Aliyah Kerujuan (MAK), adalah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.
5. Kelompok belajar atau kejar adalah jalur pendidikan nnonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum nonpemerintah. Kejar terdiri atas tiga paket, yaitu Paket A, Paket B, dan Paket C. Setiap peserta kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Untuk mencapai cita-cita harus mempunyai prinsip. Beberapa prinsip yang harus dipegang agar kalian dapat meraih cita-cita sebagai berikut:
1. Tekad yang kuat
2. Teguh pendirian dan tidak mudah menyerah menghadapi hambatan.
3. Komitmen pada rencana awal, tidak mudah mengubah-ubah rencana.
4. Kerja keras dan konsisten untuk terus berjuang apapun hambatan yang menghadang.
5. Terbuka untuk menerima bantuan orang lain, apapun bentuknya, termasuk kritikan.
6. Berpikiran terbuka agar selalu memiliki daya kreativitas dalam memecahkan setiap masalah.
7. Berani mengambil risiko dan berjiwa besar ketika menemui kegagalan.
8. Rajin mengevaluasi diri.
9. Berdoa kepada Tuhan agar selalu dimudahkan.
B. CARA BERGAUL DENGAN TEMAN
SEBAYA
Setiap orang atau siswa perlu bergaul dengan orang lain, mungkin pergaulan atau hubungan itu dengan orang lain yang lebih tua, sebaya, atau yang lainnya. Namun bagi anak sekolah punya kecenderungan lebih suka bergaul dengan teman sebaya, yaitu teman yang seusia dan setaraf perkembanganya. Tentunya kalian senang apabila mempunyai teman. Karena dengan mempunyai teman kita tidak sendirian, bisa selalu bersama ke mana saja, baik bermain serta berkelompok di sekolah maupun di rumah.
Teman dapat memberi pengaruh yang baik ataupun sebaliknya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih teman sebagai berikut.
- Memilih teman yang mempunyai keseharian yang baik. Misalnya, jujur, tidak suka membolos, bukan pemarah, sopan, dan sebagainya.
- memilih teman yang memiliki aktivitas positif di sekolah. Misalnya aktif mengikuti ekstrakurikuler, aktif keorganisasian, dan sebagainya.
- memilih teman yang senang melakukan hal-hal positif. Misalnya senang membaca, tidak memakai Narkoba, tidak miras, tidak merokok, dan sebagainyya.
Dalam pertemuan biasanya ada perbedaan baik dari segi pendidikan, latar belakang, keluarga, dan kebiasaannya. Dalam bergaul dengan sesama teman, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pasti kalian pernah menjumpai hal-hal atau masalah, ini dapat membuat retak persahabatan. Untuk menjaga hubungan yang baik dengan teman, kita bisa melakukan hal-hal sebagaiberikut:
1. Biasakan memberi selamat kepada teman yang sukses atau berhasil. Misal ucapan ulang tahun, juara kelas, dan lain-lain.
2. Simpati dan menghibur di kala sedih dan duka maupun dapat kebahagiaan. Misal sakit, berkabung/kena musibah, dan tidak naik kelas.
3. Saling silaturahmi dan memberi kabar berita melalui internet, surat, telepon, atau main ke rumah.
4. Kembangkan sikap saling menghargai, menghormati, percaya dan konsekuen (tanggung jawab) dalam bersahabat.
sedangkan hal-al yang perlu dihindari dalam pertemanan sebagai berikut.:
1. Memilih teman tidak berdasar rupa atau kekayaan (memilih-milih teman).
2. Salingmenyindir, menyakiti, dan menghina.
3. Merugikan teman. Misalnya, meminjam uang atau barang tidak dikembalikan.
4. Hindari pula sikap-sikap negatif yang ada pada kelompok pergaulan yang urakan. Misalna merasa kelompok kuat, pintar dan kompak tetapi suka menentang guru atau masa bodoh dengan perintah maupun norma yang berlaku, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Setiap orang atau siswa perlu bergaul dengan orang lain, mungkin pergaulan atau hubungan itu dengan orang lain yang lebih tua, sebaya, atau yang lainnya. Namun bagi anak sekolah punya kecenderungan lebih suka bergaul dengan teman sebaya, yaitu teman yang seusia dan setaraf perkembanganya. Tentunya kalian senang apabila mempunyai teman. Karena dengan mempunyai teman kita tidak sendirian, bisa selalu bersama ke mana saja, baik bermain serta berkelompok di sekolah maupun di rumah.
Teman dapat memberi pengaruh yang baik ataupun sebaliknya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih teman sebagai berikut.
- Memilih teman yang mempunyai keseharian yang baik. Misalnya, jujur, tidak suka membolos, bukan pemarah, sopan, dan sebagainya.
- memilih teman yang memiliki aktivitas positif di sekolah. Misalnya aktif mengikuti ekstrakurikuler, aktif keorganisasian, dan sebagainya.
- memilih teman yang senang melakukan hal-hal positif. Misalnya senang membaca, tidak memakai Narkoba, tidak miras, tidak merokok, dan sebagainyya.
Dalam pertemuan biasanya ada perbedaan baik dari segi pendidikan, latar belakang, keluarga, dan kebiasaannya. Dalam bergaul dengan sesama teman, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pasti kalian pernah menjumpai hal-hal atau masalah, ini dapat membuat retak persahabatan. Untuk menjaga hubungan yang baik dengan teman, kita bisa melakukan hal-hal sebagaiberikut:
1. Biasakan memberi selamat kepada teman yang sukses atau berhasil. Misal ucapan ulang tahun, juara kelas, dan lain-lain.
2. Simpati dan menghibur di kala sedih dan duka maupun dapat kebahagiaan. Misal sakit, berkabung/kena musibah, dan tidak naik kelas.
3. Saling silaturahmi dan memberi kabar berita melalui internet, surat, telepon, atau main ke rumah.
4. Kembangkan sikap saling menghargai, menghormati, percaya dan konsekuen (tanggung jawab) dalam bersahabat.
sedangkan hal-al yang perlu dihindari dalam pertemanan sebagai berikut.:
1. Memilih teman tidak berdasar rupa atau kekayaan (memilih-milih teman).
2. Salingmenyindir, menyakiti, dan menghina.
3. Merugikan teman. Misalnya, meminjam uang atau barang tidak dikembalikan.
4. Hindari pula sikap-sikap negatif yang ada pada kelompok pergaulan yang urakan. Misalna merasa kelompok kuat, pintar dan kompak tetapi suka menentang guru atau masa bodoh dengan perintah maupun norma yang berlaku, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Tag :// Konseling
BELAJAR KELOMPOK DAN MENGENAL MINAT PEKERJAAN
A. PROGRAM BELAJAR KELOMPOK
1. Pengertian belajar kelompok
Mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian dapat dilakukan dengan program belajarkelompok. Belajar kelompok adalah sejumlah (sekelompok) siswa yang melaukan aktivitas bersama dan saling membantu dalam belajar. Belajar kelompok dilakukan di luar jadwal belajar di sekolah. Bisa dilakukan sore hari, hari libur, atau bisa di luar sekolah sesuai dengan kesepakatan para anggotanya.
Kegiatan belajar kelompok mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Mendalami materi pelajaran.
b. Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru.
c. Menanggulangi kesulitan belajar yang dirasakan oleh para anggota.
d. Mempersiapkan diri untuk ulangan/ujjian.
e. Memperoleh prestasi yang maksimal.
f. Mengembangkan ketrampilan belajar, baik di sekolah mapun di luar sekolah.
g. Mengoptimalkan penggunaan sarana belajar yang ada di sekolah dan yang dimiliki oleh siswa anggota kelompok.
h. Mengembangkan mootivasi dan disiplin belajar
i. Meningkatkan hubungan sosial untuk saling menunjang dalam belajar.
j. Merencanakan kegiatan bersama secara efektif dan efisien.
2. Materi-materi dalam belajar kelompok
Materi yyang bisa dipelajari dalam belajar kelompok adalah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, juga berbagai informasi terkait pendidikan misalnya:
a. Sumber-sumber materi belajar yang lebih luas,
b. Informasi tentang karier,
c. Informasi tentang pendidikan atau sekolah yang lebih tinggi,
d. Informasi sosial budaya yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan untuk sarana belajar.
e. Lingkungan dan hubungan sosial yang lebih luas yang menunjang pengembangan diri dan kesuksesan belajar.
3. Pembentukan belajar kelompok
pembentukan belajar kelompok bisa dilakukan oleh guru pembimbing atau bisa dibentuk oelh siswa sendiri dengan pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah anggota kelompok berkisar antara 5-8 orang.
b. Keanggotaan kelompok bersifat heterogen, yaitu berhimpun ke dalam suatu kelompok yang memiliki keragaman dalam kemampuan, jenis kelamin, status sosial, dan ekonomi.
c. Para anggota dapat berkumpul dengan mudah setiap saat. Hal iniakan mempermudah dalam mobilitas dan aktualitas para anggota.
d. Anggota kelompok bisa tetap (selama masih eksis) atau bisa berubah setiap semester.
4. Tahapan kegiatan belajar kelompok
a. Pengawalan kegiatan kelompok
Setelah kelompok terbentuk, perlu dilaksanakan kegiatan persiapan agar dapat melaksanakan kegiatan dengan suasana kebersamaan, hangat, saling mendukung, disiplin, dan produktif. Untuk itu kegiatan ini berisi sebagai berikut.
1) Pemahaman tujuan dan isi kegiatan belajar kelompok.
2) Perkenalan secara mendalam antarseluruh anggota kelompok.
3) Terbinanya suasana akrab, terbuka, slaing memberi dan menerima.
4) Tersusunnya kepengurusan secara demokratis.
5) Terumusnya rencana kegiatan kelompok.
b. Kegiatan pokok belajar kelompok
Kegiatan kelompok menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh kelompok yang bersangkutan, dalam hal ini pengurus kelompok bekewajiban mengatur segala kelancaran dan keberhasilan, kelompoknya. Untuk itu setiap kali pertemuan perlu mengau hal-hal berikut:
1) Jadwal pertemuan dilaksanakan sesuai jadwal.
2) Frekuensi pertemuan yang layak 1 atau 2 kali pertemuan dalam satu minggu.
3) Lamanya pertemuan berkisar antara satu sampai dua jam.
4) Isi kegiatan setiap kali pertemuan mengacu aspek pengembangan diri para anggota dalam belajar yang difokuskan sebagai berikut:
a) Pendalaman materi pelajaran sehari-hari.
b) Menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
c) Menanggulangi kesulitan belajar yang dialami para anggota kelompok.
d) Mempersiapkan diri untuk ulangan atau ujian.
e) Menindaklanjuti hasil ulangan, ujian, dan tugas-tugas.
f) Menelaah isi buku.
5) Narasumber dalam setiap pertemuan bisa dari guru pembimbing, guru mata pelajaran, dan bisa dari siswa anggota kelompok itu sendiri atau pihak lain yang bisa memberikan pencapaian tujuan.
6) Jenis penyajian yang bisa dilaksanakan, yaitu :
a) Penyajian dari fasilitator/narasumber.
b) Diskusi pendalaman materi pelajaran.
c) Latihan mengerjakan soal-soal.
d) Pembahasan sesuai persetujuan anggota kelompok.
7) Pilih tempat yang mudah ditempuh oleh para anggota, bisa di sekolah maupun tempat anggota secara bergiliran sesuai persetujuan anggota kelompok.
8) Untuk menilai kemajuan kegiatan belajar kelompok perlu dicatat hal-hal sebagai berikut.
a) Hari, tanggal, pukul, dan tempat.
b) Daftar hadir.
c) Siapa yang menjadi fasilitator.
d) Materi kegiatan.
e) Hasil yang dicapai.
f) Usul dan saran-saran.
g) Rencana kegiatan berikutnya.
5. Monitoring dan evaluasi
Belajar kelompokperlu adanya monitoring atau evaluasi kemajuan dan keberhasilannya. Disamping itu juga bermanfaat menemukan dan mengatasiberbagai hambatan yang dialami kelompok dan mendorong untuk kemajuan.
a. Penyelenggara monitoring dan evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi bisa diselenggarakan oleh guru pembimbing dengan jalan sebagai berikut :
1) Mengundang para ketua kelompok secara berkala untuk membahas kegiatan yang dilakukan.
2) Mendatangi setiap belajar kelompok.
3) Laporan dari masing-masing kelompok secara tertulis melalui berbagai format/daftar isian.
4) Teguran dari wali kelas, guru dan orang tua.
5) Memerhatikan hasil belajar siswa anggota belajar kelompok.
b. Waktu monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi bisa dilakukan secara berkala untuk setiap belajar kelompok, dalam satu semester paling sedikit 3x monitoring, yaitu pada awal, pertengahan dan akhir semester.
1. Pengertian belajar kelompok
Mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian dapat dilakukan dengan program belajarkelompok. Belajar kelompok adalah sejumlah (sekelompok) siswa yang melaukan aktivitas bersama dan saling membantu dalam belajar. Belajar kelompok dilakukan di luar jadwal belajar di sekolah. Bisa dilakukan sore hari, hari libur, atau bisa di luar sekolah sesuai dengan kesepakatan para anggotanya.
Kegiatan belajar kelompok mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Mendalami materi pelajaran.
b. Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru.
c. Menanggulangi kesulitan belajar yang dirasakan oleh para anggota.
d. Mempersiapkan diri untuk ulangan/ujjian.
e. Memperoleh prestasi yang maksimal.
f. Mengembangkan ketrampilan belajar, baik di sekolah mapun di luar sekolah.
g. Mengoptimalkan penggunaan sarana belajar yang ada di sekolah dan yang dimiliki oleh siswa anggota kelompok.
h. Mengembangkan mootivasi dan disiplin belajar
i. Meningkatkan hubungan sosial untuk saling menunjang dalam belajar.
j. Merencanakan kegiatan bersama secara efektif dan efisien.
2. Materi-materi dalam belajar kelompok
Materi yyang bisa dipelajari dalam belajar kelompok adalah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, juga berbagai informasi terkait pendidikan misalnya:
a. Sumber-sumber materi belajar yang lebih luas,
b. Informasi tentang karier,
c. Informasi tentang pendidikan atau sekolah yang lebih tinggi,
d. Informasi sosial budaya yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan untuk sarana belajar.
e. Lingkungan dan hubungan sosial yang lebih luas yang menunjang pengembangan diri dan kesuksesan belajar.
3. Pembentukan belajar kelompok
pembentukan belajar kelompok bisa dilakukan oleh guru pembimbing atau bisa dibentuk oelh siswa sendiri dengan pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah anggota kelompok berkisar antara 5-8 orang.
b. Keanggotaan kelompok bersifat heterogen, yaitu berhimpun ke dalam suatu kelompok yang memiliki keragaman dalam kemampuan, jenis kelamin, status sosial, dan ekonomi.
c. Para anggota dapat berkumpul dengan mudah setiap saat. Hal iniakan mempermudah dalam mobilitas dan aktualitas para anggota.
d. Anggota kelompok bisa tetap (selama masih eksis) atau bisa berubah setiap semester.
4. Tahapan kegiatan belajar kelompok
a. Pengawalan kegiatan kelompok
Setelah kelompok terbentuk, perlu dilaksanakan kegiatan persiapan agar dapat melaksanakan kegiatan dengan suasana kebersamaan, hangat, saling mendukung, disiplin, dan produktif. Untuk itu kegiatan ini berisi sebagai berikut.
1) Pemahaman tujuan dan isi kegiatan belajar kelompok.
2) Perkenalan secara mendalam antarseluruh anggota kelompok.
3) Terbinanya suasana akrab, terbuka, slaing memberi dan menerima.
4) Tersusunnya kepengurusan secara demokratis.
5) Terumusnya rencana kegiatan kelompok.
b. Kegiatan pokok belajar kelompok
Kegiatan kelompok menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh kelompok yang bersangkutan, dalam hal ini pengurus kelompok bekewajiban mengatur segala kelancaran dan keberhasilan, kelompoknya. Untuk itu setiap kali pertemuan perlu mengau hal-hal berikut:
1) Jadwal pertemuan dilaksanakan sesuai jadwal.
2) Frekuensi pertemuan yang layak 1 atau 2 kali pertemuan dalam satu minggu.
3) Lamanya pertemuan berkisar antara satu sampai dua jam.
4) Isi kegiatan setiap kali pertemuan mengacu aspek pengembangan diri para anggota dalam belajar yang difokuskan sebagai berikut:
a) Pendalaman materi pelajaran sehari-hari.
b) Menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
c) Menanggulangi kesulitan belajar yang dialami para anggota kelompok.
d) Mempersiapkan diri untuk ulangan atau ujian.
e) Menindaklanjuti hasil ulangan, ujian, dan tugas-tugas.
f) Menelaah isi buku.
5) Narasumber dalam setiap pertemuan bisa dari guru pembimbing, guru mata pelajaran, dan bisa dari siswa anggota kelompok itu sendiri atau pihak lain yang bisa memberikan pencapaian tujuan.
6) Jenis penyajian yang bisa dilaksanakan, yaitu :
a) Penyajian dari fasilitator/narasumber.
b) Diskusi pendalaman materi pelajaran.
c) Latihan mengerjakan soal-soal.
d) Pembahasan sesuai persetujuan anggota kelompok.
7) Pilih tempat yang mudah ditempuh oleh para anggota, bisa di sekolah maupun tempat anggota secara bergiliran sesuai persetujuan anggota kelompok.
8) Untuk menilai kemajuan kegiatan belajar kelompok perlu dicatat hal-hal sebagai berikut.
a) Hari, tanggal, pukul, dan tempat.
b) Daftar hadir.
c) Siapa yang menjadi fasilitator.
d) Materi kegiatan.
e) Hasil yang dicapai.
f) Usul dan saran-saran.
g) Rencana kegiatan berikutnya.
5. Monitoring dan evaluasi
Belajar kelompokperlu adanya monitoring atau evaluasi kemajuan dan keberhasilannya. Disamping itu juga bermanfaat menemukan dan mengatasiberbagai hambatan yang dialami kelompok dan mendorong untuk kemajuan.
a. Penyelenggara monitoring dan evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi bisa diselenggarakan oleh guru pembimbing dengan jalan sebagai berikut :
1) Mengundang para ketua kelompok secara berkala untuk membahas kegiatan yang dilakukan.
2) Mendatangi setiap belajar kelompok.
3) Laporan dari masing-masing kelompok secara tertulis melalui berbagai format/daftar isian.
4) Teguran dari wali kelas, guru dan orang tua.
5) Memerhatikan hasil belajar siswa anggota belajar kelompok.
b. Waktu monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi bisa dilakukan secara berkala untuk setiap belajar kelompok, dalam satu semester paling sedikit 3x monitoring, yaitu pada awal, pertengahan dan akhir semester.
B. MINAT PEKERJAAN
Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Orang yang berminat pada suatu hal akan memberi perhatian, mencarinya, mengarahkan diri, berusaha mencapai, memperoleh sesuatu itu. Minat dapat membangkitkan power, kekuatan, dan dorongan yang mengarahkan kepada optimalisasi objek tertentu. Dengan minat seseorang dapat menghadapi hal yang berat menjadi ringan, yang jauh terasa dekat, dan pelajaran yang sulit terasa mudah. Minat dapat dibedakan sebagai berikut.
- Sekelompok orang yang suka/berminat dengan benda-benda (mesin, perkakas, tanaman di ruang terbuka).
- Sekelompok orang yang berminat pada pekerjaan administrasi,mengolah angka dan data, taat pada peraturan dan cermat.
- Mereka yang suka bisnis dan berorganisasi, mengajak/memengaruhi dan mempresentasikan sesuatu.
- Mereka yang berminat pada kegiatan sosial seperti mengajar, merawat, komunikasi, memberi informasi, dan lain-lain.
- Mereka yang berminat pada kegiatan ekspresi seni, intutif, imajinasi, dan kreativitas.
- Mereka yang berminat pada kegiatan mengamati, meneliti, menganalisis, mengevaluasi, dan lebih banyak berpikir daripada bertindak.
Minat juga bisa debedakan menjadi minat vokasional menunjuk pada bidang-bidang pekerjaan.
Minat vokasional yaitu minat untuk memperoleh kepuasan dari kegiatan tertentu, misalnya petualangan, hiburan, apresiasi, artistik, ketelitian, dan lain-lain. Minat vokasional terdiri dari tiga minat sebagai berikut.
1. Minat profesional, yaitu minat pada keilmuan, ekspresi aestitis(seni), dan kesejahteraan sosial.
2. Minat komersial, yaitu minat pada pekerjaan dunia usaha/bisnis, jual beli, periklanan, kesekretariatan, akuntansi, dan sebagainya.
3. Minat kegiatan fisik, yaitu minat mekanik (tata kerja mesin) dan kegiatan luar (out door). BELAJAR KELOMPOK DAN MENGENAL MINAT PEKERJAAN
Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Orang yang berminat pada suatu hal akan memberi perhatian, mencarinya, mengarahkan diri, berusaha mencapai, memperoleh sesuatu itu. Minat dapat membangkitkan power, kekuatan, dan dorongan yang mengarahkan kepada optimalisasi objek tertentu. Dengan minat seseorang dapat menghadapi hal yang berat menjadi ringan, yang jauh terasa dekat, dan pelajaran yang sulit terasa mudah. Minat dapat dibedakan sebagai berikut.
- Sekelompok orang yang suka/berminat dengan benda-benda (mesin, perkakas, tanaman di ruang terbuka).
- Sekelompok orang yang berminat pada pekerjaan administrasi,mengolah angka dan data, taat pada peraturan dan cermat.
- Mereka yang suka bisnis dan berorganisasi, mengajak/memengaruhi dan mempresentasikan sesuatu.
- Mereka yang berminat pada kegiatan sosial seperti mengajar, merawat, komunikasi, memberi informasi, dan lain-lain.
- Mereka yang berminat pada kegiatan ekspresi seni, intutif, imajinasi, dan kreativitas.
- Mereka yang berminat pada kegiatan mengamati, meneliti, menganalisis, mengevaluasi, dan lebih banyak berpikir daripada bertindak.
Minat juga bisa debedakan menjadi minat vokasional menunjuk pada bidang-bidang pekerjaan.
Minat vokasional yaitu minat untuk memperoleh kepuasan dari kegiatan tertentu, misalnya petualangan, hiburan, apresiasi, artistik, ketelitian, dan lain-lain. Minat vokasional terdiri dari tiga minat sebagai berikut.
1. Minat profesional, yaitu minat pada keilmuan, ekspresi aestitis(seni), dan kesejahteraan sosial.
2. Minat komersial, yaitu minat pada pekerjaan dunia usaha/bisnis, jual beli, periklanan, kesekretariatan, akuntansi, dan sebagainya.
3. Minat kegiatan fisik, yaitu minat mekanik (tata kerja mesin) dan kegiatan luar (out door).
A. PROGRAM BELAJAR KELOMPOK
1. Pengertian belajar kelompok
Mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian dapat dilakukan dengan program belajarkelompok. Belajar kelompok adalah sejumlah (sekelompok) siswa yang melaukan aktivitas bersama dan saling membantu dalam belajar. Belajar kelompok dilakukan di luar jadwal belajar di sekolah. Bisa dilakukan sore hari, hari libur, atau bisa di luar sekolah sesuai dengan kesepakatan para anggotanya.
Kegiatan belajar kelompok mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Mendalami materi pelajaran.
b. Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru.
c. Menanggulangi kesulitan belajar yang dirasakan oleh para anggota.
d. Mempersiapkan diri untuk ulangan/ujjian.
e. Memperoleh prestasi yang maksimal.
f. Mengembangkan ketrampilan belajar, baik di sekolah mapun di luar sekolah.
g. Mengoptimalkan penggunaan sarana belajar yang ada di sekolah dan yang dimiliki oleh siswa anggota kelompok.
h. Mengembangkan mootivasi dan disiplin belajar
i. Meningkatkan hubungan sosial untuk saling menunjang dalam belajar.
j. Merencanakan kegiatan bersama secara efektif dan efisien.
2. Materi-materi dalam belajar kelompok
Materi yyang bisa dipelajari dalam belajar kelompok adalah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, juga berbagai informasi terkait pendidikan misalnya:
a. Sumber-sumber materi belajar yang lebih luas,
b. Informasi tentang karier,
c. Informasi tentang pendidikan atau sekolah yang lebih tinggi,
d. Informasi sosial budaya yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan untuk sarana belajar.
e. Lingkungan dan hubungan sosial yang lebih luas yang menunjang pengembangan diri dan kesuksesan belajar.
3. Pembentukan belajar kelompok
pembentukan belajar kelompok bisa dilakukan oleh guru pembimbing atau bisa dibentuk oelh siswa sendiri dengan pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah anggota kelompok berkisar antara 5-8 orang.
b. Keanggotaan kelompok bersifat heterogen, yaitu berhimpun ke dalam suatu kelompok yang memiliki keragaman dalam kemampuan, jenis kelamin, status sosial, dan ekonomi.
c. Para anggota dapat berkumpul dengan mudah setiap saat. Hal iniakan mempermudah dalam mobilitas dan aktualitas para anggota.
d. Anggota kelompok bisa tetap (selama masih eksis) atau bisa berubah setiap semester.
4. Tahapan kegiatan belajar kelompok
a. Pengawalan kegiatan kelompok
Setelah kelompok terbentuk, perlu dilaksanakan kegiatan persiapan agar dapat melaksanakan kegiatan dengan suasana kebersamaan, hangat, saling mendukung, disiplin, dan produktif. Untuk itu kegiatan ini berisi sebagai berikut.
1) Pemahaman tujuan dan isi kegiatan belajar kelompok.
2) Perkenalan secara mendalam antarseluruh anggota kelompok.
3) Terbinanya suasana akrab, terbuka, slaing memberi dan menerima.
4) Tersusunnya kepengurusan secara demokratis.
5) Terumusnya rencana kegiatan kelompok.
b. Kegiatan pokok belajar kelompok
Kegiatan kelompok menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh kelompok yang bersangkutan, dalam hal ini pengurus kelompok bekewajiban mengatur segala kelancaran dan keberhasilan, kelompoknya. Untuk itu setiap kali pertemuan perlu mengau hal-hal berikut:
1) Jadwal pertemuan dilaksanakan sesuai jadwal.
2) Frekuensi pertemuan yang layak 1 atau 2 kali pertemuan dalam satu minggu.
3) Lamanya pertemuan berkisar antara satu sampai dua jam.
4) Isi kegiatan setiap kali pertemuan mengacu aspek pengembangan diri para anggota dalam belajar yang difokuskan sebagai berikut:
a) Pendalaman materi pelajaran sehari-hari.
b) Menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
c) Menanggulangi kesulitan belajar yang dialami para anggota kelompok.
d) Mempersiapkan diri untuk ulangan atau ujian.
e) Menindaklanjuti hasil ulangan, ujian, dan tugas-tugas.
f) Menelaah isi buku.
5) Narasumber dalam setiap pertemuan bisa dari guru pembimbing, guru mata pelajaran, dan bisa dari siswa anggota kelompok itu sendiri atau pihak lain yang bisa memberikan pencapaian tujuan.
6) Jenis penyajian yang bisa dilaksanakan, yaitu :
a) Penyajian dari fasilitator/narasumber.
b) Diskusi pendalaman materi pelajaran.
c) Latihan mengerjakan soal-soal.
d) Pembahasan sesuai persetujuan anggota kelompok.
7) Pilih tempat yang mudah ditempuh oleh para anggota, bisa di sekolah maupun tempat anggota secara bergiliran sesuai persetujuan anggota kelompok.
8) Untuk menilai kemajuan kegiatan belajar kelompok perlu dicatat hal-hal sebagai berikut.
a) Hari, tanggal, pukul, dan tempat.
b) Daftar hadir.
c) Siapa yang menjadi fasilitator.
d) Materi kegiatan.
e) Hasil yang dicapai.
f) Usul dan saran-saran.
g) Rencana kegiatan berikutnya.
5. Monitoring dan evaluasi
Belajar kelompokperlu adanya monitoring atau evaluasi kemajuan dan keberhasilannya. Disamping itu juga bermanfaat menemukan dan mengatasiberbagai hambatan yang dialami kelompok dan mendorong untuk kemajuan.
a. Penyelenggara monitoring dan evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi bisa diselenggarakan oleh guru pembimbing dengan jalan sebagai berikut :
1) Mengundang para ketua kelompok secara berkala untuk membahas kegiatan yang dilakukan.
2) Mendatangi setiap belajar kelompok.
3) Laporan dari masing-masing kelompok secara tertulis melalui berbagai format/daftar isian.
4) Teguran dari wali kelas, guru dan orang tua.
5) Memerhatikan hasil belajar siswa anggota belajar kelompok.
b. Waktu monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi bisa dilakukan secara berkala untuk setiap belajar kelompok, dalam satu semester paling sedikit 3x monitoring, yaitu pada awal, pertengahan dan akhir semester.
1. Pengertian belajar kelompok
Mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian dapat dilakukan dengan program belajarkelompok. Belajar kelompok adalah sejumlah (sekelompok) siswa yang melaukan aktivitas bersama dan saling membantu dalam belajar. Belajar kelompok dilakukan di luar jadwal belajar di sekolah. Bisa dilakukan sore hari, hari libur, atau bisa di luar sekolah sesuai dengan kesepakatan para anggotanya.
Kegiatan belajar kelompok mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Mendalami materi pelajaran.
b. Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru.
c. Menanggulangi kesulitan belajar yang dirasakan oleh para anggota.
d. Mempersiapkan diri untuk ulangan/ujjian.
e. Memperoleh prestasi yang maksimal.
f. Mengembangkan ketrampilan belajar, baik di sekolah mapun di luar sekolah.
g. Mengoptimalkan penggunaan sarana belajar yang ada di sekolah dan yang dimiliki oleh siswa anggota kelompok.
h. Mengembangkan mootivasi dan disiplin belajar
i. Meningkatkan hubungan sosial untuk saling menunjang dalam belajar.
j. Merencanakan kegiatan bersama secara efektif dan efisien.
2. Materi-materi dalam belajar kelompok
Materi yyang bisa dipelajari dalam belajar kelompok adalah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, juga berbagai informasi terkait pendidikan misalnya:
a. Sumber-sumber materi belajar yang lebih luas,
b. Informasi tentang karier,
c. Informasi tentang pendidikan atau sekolah yang lebih tinggi,
d. Informasi sosial budaya yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan untuk sarana belajar.
e. Lingkungan dan hubungan sosial yang lebih luas yang menunjang pengembangan diri dan kesuksesan belajar.
3. Pembentukan belajar kelompok
pembentukan belajar kelompok bisa dilakukan oleh guru pembimbing atau bisa dibentuk oelh siswa sendiri dengan pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah anggota kelompok berkisar antara 5-8 orang.
b. Keanggotaan kelompok bersifat heterogen, yaitu berhimpun ke dalam suatu kelompok yang memiliki keragaman dalam kemampuan, jenis kelamin, status sosial, dan ekonomi.
c. Para anggota dapat berkumpul dengan mudah setiap saat. Hal iniakan mempermudah dalam mobilitas dan aktualitas para anggota.
d. Anggota kelompok bisa tetap (selama masih eksis) atau bisa berubah setiap semester.
4. Tahapan kegiatan belajar kelompok
a. Pengawalan kegiatan kelompok
Setelah kelompok terbentuk, perlu dilaksanakan kegiatan persiapan agar dapat melaksanakan kegiatan dengan suasana kebersamaan, hangat, saling mendukung, disiplin, dan produktif. Untuk itu kegiatan ini berisi sebagai berikut.
1) Pemahaman tujuan dan isi kegiatan belajar kelompok.
2) Perkenalan secara mendalam antarseluruh anggota kelompok.
3) Terbinanya suasana akrab, terbuka, slaing memberi dan menerima.
4) Tersusunnya kepengurusan secara demokratis.
5) Terumusnya rencana kegiatan kelompok.
b. Kegiatan pokok belajar kelompok
Kegiatan kelompok menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh kelompok yang bersangkutan, dalam hal ini pengurus kelompok bekewajiban mengatur segala kelancaran dan keberhasilan, kelompoknya. Untuk itu setiap kali pertemuan perlu mengau hal-hal berikut:
1) Jadwal pertemuan dilaksanakan sesuai jadwal.
2) Frekuensi pertemuan yang layak 1 atau 2 kali pertemuan dalam satu minggu.
3) Lamanya pertemuan berkisar antara satu sampai dua jam.
4) Isi kegiatan setiap kali pertemuan mengacu aspek pengembangan diri para anggota dalam belajar yang difokuskan sebagai berikut:
a) Pendalaman materi pelajaran sehari-hari.
b) Menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
c) Menanggulangi kesulitan belajar yang dialami para anggota kelompok.
d) Mempersiapkan diri untuk ulangan atau ujian.
e) Menindaklanjuti hasil ulangan, ujian, dan tugas-tugas.
f) Menelaah isi buku.
5) Narasumber dalam setiap pertemuan bisa dari guru pembimbing, guru mata pelajaran, dan bisa dari siswa anggota kelompok itu sendiri atau pihak lain yang bisa memberikan pencapaian tujuan.
6) Jenis penyajian yang bisa dilaksanakan, yaitu :
a) Penyajian dari fasilitator/narasumber.
b) Diskusi pendalaman materi pelajaran.
c) Latihan mengerjakan soal-soal.
d) Pembahasan sesuai persetujuan anggota kelompok.
7) Pilih tempat yang mudah ditempuh oleh para anggota, bisa di sekolah maupun tempat anggota secara bergiliran sesuai persetujuan anggota kelompok.
8) Untuk menilai kemajuan kegiatan belajar kelompok perlu dicatat hal-hal sebagai berikut.
a) Hari, tanggal, pukul, dan tempat.
b) Daftar hadir.
c) Siapa yang menjadi fasilitator.
d) Materi kegiatan.
e) Hasil yang dicapai.
f) Usul dan saran-saran.
g) Rencana kegiatan berikutnya.
5. Monitoring dan evaluasi
Belajar kelompokperlu adanya monitoring atau evaluasi kemajuan dan keberhasilannya. Disamping itu juga bermanfaat menemukan dan mengatasiberbagai hambatan yang dialami kelompok dan mendorong untuk kemajuan.
a. Penyelenggara monitoring dan evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi bisa diselenggarakan oleh guru pembimbing dengan jalan sebagai berikut :
1) Mengundang para ketua kelompok secara berkala untuk membahas kegiatan yang dilakukan.
2) Mendatangi setiap belajar kelompok.
3) Laporan dari masing-masing kelompok secara tertulis melalui berbagai format/daftar isian.
4) Teguran dari wali kelas, guru dan orang tua.
5) Memerhatikan hasil belajar siswa anggota belajar kelompok.
b. Waktu monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi bisa dilakukan secara berkala untuk setiap belajar kelompok, dalam satu semester paling sedikit 3x monitoring, yaitu pada awal, pertengahan dan akhir semester.
B. MINAT PEKERJAAN
Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Orang yang berminat pada suatu hal akan memberi perhatian, mencarinya, mengarahkan diri, berusaha mencapai, memperoleh sesuatu itu. Minat dapat membangkitkan power, kekuatan, dan dorongan yang mengarahkan kepada optimalisasi objek tertentu. Dengan minat seseorang dapat menghadapi hal yang berat menjadi ringan, yang jauh terasa dekat, dan pelajaran yang sulit terasa mudah. Minat dapat dibedakan sebagai berikut.
- Sekelompok orang yang suka/berminat dengan benda-benda (mesin, perkakas, tanaman di ruang terbuka).
- Sekelompok orang yang berminat pada pekerjaan administrasi,mengolah angka dan data, taat pada peraturan dan cermat.
- Mereka yang suka bisnis dan berorganisasi, mengajak/memengaruhi dan mempresentasikan sesuatu.
- Mereka yang berminat pada kegiatan sosial seperti mengajar, merawat, komunikasi, memberi informasi, dan lain-lain.
- Mereka yang berminat pada kegiatan ekspresi seni, intutif, imajinasi, dan kreativitas.
- Mereka yang berminat pada kegiatan mengamati, meneliti, menganalisis, mengevaluasi, dan lebih banyak berpikir daripada bertindak.
Minat juga bisa debedakan menjadi minat vokasional menunjuk pada bidang-bidang pekerjaan.
Minat vokasional yaitu minat untuk memperoleh kepuasan dari kegiatan tertentu, misalnya petualangan, hiburan, apresiasi, artistik, ketelitian, dan lain-lain. Minat vokasional terdiri dari tiga minat sebagai berikut.
1. Minat profesional, yaitu minat pada keilmuan, ekspresi aestitis(seni), dan kesejahteraan sosial.
2. Minat komersial, yaitu minat pada pekerjaan dunia usaha/bisnis, jual beli, periklanan, kesekretariatan, akuntansi, dan sebagainya.
3. Minat kegiatan fisik, yaitu minat mekanik (tata kerja mesin) dan kegiatan luar (out door). BELAJAR KELOMPOK DAN MENGENAL MINAT PEKERJAAN
Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Orang yang berminat pada suatu hal akan memberi perhatian, mencarinya, mengarahkan diri, berusaha mencapai, memperoleh sesuatu itu. Minat dapat membangkitkan power, kekuatan, dan dorongan yang mengarahkan kepada optimalisasi objek tertentu. Dengan minat seseorang dapat menghadapi hal yang berat menjadi ringan, yang jauh terasa dekat, dan pelajaran yang sulit terasa mudah. Minat dapat dibedakan sebagai berikut.
- Sekelompok orang yang suka/berminat dengan benda-benda (mesin, perkakas, tanaman di ruang terbuka).
- Sekelompok orang yang berminat pada pekerjaan administrasi,mengolah angka dan data, taat pada peraturan dan cermat.
- Mereka yang suka bisnis dan berorganisasi, mengajak/memengaruhi dan mempresentasikan sesuatu.
- Mereka yang berminat pada kegiatan sosial seperti mengajar, merawat, komunikasi, memberi informasi, dan lain-lain.
- Mereka yang berminat pada kegiatan ekspresi seni, intutif, imajinasi, dan kreativitas.
- Mereka yang berminat pada kegiatan mengamati, meneliti, menganalisis, mengevaluasi, dan lebih banyak berpikir daripada bertindak.
Minat juga bisa debedakan menjadi minat vokasional menunjuk pada bidang-bidang pekerjaan.
Minat vokasional yaitu minat untuk memperoleh kepuasan dari kegiatan tertentu, misalnya petualangan, hiburan, apresiasi, artistik, ketelitian, dan lain-lain. Minat vokasional terdiri dari tiga minat sebagai berikut.
1. Minat profesional, yaitu minat pada keilmuan, ekspresi aestitis(seni), dan kesejahteraan sosial.
2. Minat komersial, yaitu minat pada pekerjaan dunia usaha/bisnis, jual beli, periklanan, kesekretariatan, akuntansi, dan sebagainya.
3. Minat kegiatan fisik, yaitu minat mekanik (tata kerja mesin) dan kegiatan luar (out door).
A. PROGRAM BELAJAR KELOMPOK
1. Pengertian belajar kelompok
Mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian dapat dilakukan dengan program belajarkelompok. Belajar kelompok adalah sejumlah (sekelompok) siswa yang melaukan aktivitas bersama dan saling membantu dalam belajar. Belajar kelompok dilakukan di luar jadwal belajar di sekolah. Bisa dilakukan sore hari, hari libur, atau bisa di luar sekolah sesuai dengan kesepakatan para anggotanya.
Kegiatan belajar kelompok mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Mendalami materi pelajaran.
b. Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru.
c. Menanggulangi kesulitan belajar yang dirasakan oleh para anggota.
d. Mempersiapkan diri untuk ulangan/ujjian.
e. Memperoleh prestasi yang maksimal.
f. Mengembangkan ketrampilan belajar, baik di sekolah mapun di luar sekolah.
g. Mengoptimalkan penggunaan sarana belajar yang ada di sekolah dan yang dimiliki oleh siswa anggota kelompok.
h. Mengembangkan mootivasi dan disiplin belajar
i. Meningkatkan hubungan sosial untuk saling menunjang dalam belajar.
j. Merencanakan kegiatan bersama secara efektif dan efisien.
2. Materi-materi dalam belajar kelompok
Materi yyang bisa dipelajari dalam belajar kelompok adalah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, juga berbagai informasi terkait pendidikan misalnya:
a. Sumber-sumber materi belajar yang lebih luas,
b. Informasi tentang karier,
c. Informasi tentang pendidikan atau sekolah yang lebih tinggi,
d. Informasi sosial budaya yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan untuk sarana belajar.
e. Lingkungan dan hubungan sosial yang lebih luas yang menunjang pengembangan diri dan kesuksesan belajar.
3. Pembentukan belajar kelompok
pembentukan belajar kelompok bisa dilakukan oleh guru pembimbing atau bisa dibentuk oelh siswa sendiri dengan pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah anggota kelompok berkisar antara 5-8 orang.
b. Keanggotaan kelompok bersifat heterogen, yaitu berhimpun ke dalam suatu kelompok yang memiliki keragaman dalam kemampuan, jenis kelamin, status sosial, dan ekonomi.
c. Para anggota dapat berkumpul dengan mudah setiap saat. Hal iniakan mempermudah dalam mobilitas dan aktualitas para anggota.
d. Anggota kelompok bisa tetap (selama masih eksis) atau bisa berubah setiap semester.
4. Tahapan kegiatan belajar kelompok
a. Pengawalan kegiatan kelompok
Setelah kelompok terbentuk, perlu dilaksanakan kegiatan persiapan agar dapat melaksanakan kegiatan dengan suasana kebersamaan, hangat, saling mendukung, disiplin, dan produktif. Untuk itu kegiatan ini berisi sebagai berikut.
1) Pemahaman tujuan dan isi kegiatan belajar kelompok.
2) Perkenalan secara mendalam antarseluruh anggota kelompok.
3) Terbinanya suasana akrab, terbuka, slaing memberi dan menerima.
4) Tersusunnya kepengurusan secara demokratis.
5) Terumusnya rencana kegiatan kelompok.
b. Kegiatan pokok belajar kelompok
Kegiatan kelompok menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh kelompok yang bersangkutan, dalam hal ini pengurus kelompok bekewajiban mengatur segala kelancaran dan keberhasilan, kelompoknya. Untuk itu setiap kali pertemuan perlu mengau hal-hal berikut:
1) Jadwal pertemuan dilaksanakan sesuai jadwal.
2) Frekuensi pertemuan yang layak 1 atau 2 kali pertemuan dalam satu minggu.
3) Lamanya pertemuan berkisar antara satu sampai dua jam.
4) Isi kegiatan setiap kali pertemuan mengacu aspek pengembangan diri para anggota dalam belajar yang difokuskan sebagai berikut:
a) Pendalaman materi pelajaran sehari-hari.
b) Menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
c) Menanggulangi kesulitan belajar yang dialami para anggota kelompok.
d) Mempersiapkan diri untuk ulangan atau ujian.
e) Menindaklanjuti hasil ulangan, ujian, dan tugas-tugas.
f) Menelaah isi buku.
5) Narasumber dalam setiap pertemuan bisa dari guru pembimbing, guru mata pelajaran, dan bisa dari siswa anggota kelompok itu sendiri atau pihak lain yang bisa memberikan pencapaian tujuan.
6) Jenis penyajian yang bisa dilaksanakan, yaitu :
a) Penyajian dari fasilitator/narasumber.
b) Diskusi pendalaman materi pelajaran.
c) Latihan mengerjakan soal-soal.
d) Pembahasan sesuai persetujuan anggota kelompok.
7) Pilih tempat yang mudah ditempuh oleh para anggota, bisa di sekolah maupun tempat anggota secara bergiliran sesuai persetujuan anggota kelompok.
8) Untuk menilai kemajuan kegiatan belajar kelompok perlu dicatat hal-hal sebagai berikut.
a) Hari, tanggal, pukul, dan tempat.
b) Daftar hadir.
c) Siapa yang menjadi fasilitator.
d) Materi kegiatan.
e) Hasil yang dicapai.
f) Usul dan saran-saran.
g) Rencana kegiatan berikutnya.
5. Monitoring dan evaluasi
Belajar kelompokperlu adanya monitoring atau evaluasi kemajuan dan keberhasilannya. Disamping itu juga bermanfaat menemukan dan mengatasiberbagai hambatan yang dialami kelompok dan mendorong untuk kemajuan.
a. Penyelenggara monitoring dan evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi bisa diselenggarakan oleh guru pembimbing dengan jalan sebagai berikut :
1) Mengundang para ketua kelompok secara berkala untuk membahas kegiatan yang dilakukan.
2) Mendatangi setiap belajar kelompok.
3) Laporan dari masing-masing kelompok secara tertulis melalui berbagai format/daftar isian.
4) Teguran dari wali kelas, guru dan orang tua.
5) Memerhatikan hasil belajar siswa anggota belajar kelompok.
b. Waktu monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi bisa dilakukan secara berkala untuk setiap belajar kelompok, dalam satu semester paling sedikit 3x monitoring, yaitu pada awal, pertengahan dan akhir semester.
1. Pengertian belajar kelompok
Mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian dapat dilakukan dengan program belajarkelompok. Belajar kelompok adalah sejumlah (sekelompok) siswa yang melaukan aktivitas bersama dan saling membantu dalam belajar. Belajar kelompok dilakukan di luar jadwal belajar di sekolah. Bisa dilakukan sore hari, hari libur, atau bisa di luar sekolah sesuai dengan kesepakatan para anggotanya.
Kegiatan belajar kelompok mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Mendalami materi pelajaran.
b. Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru.
c. Menanggulangi kesulitan belajar yang dirasakan oleh para anggota.
d. Mempersiapkan diri untuk ulangan/ujjian.
e. Memperoleh prestasi yang maksimal.
f. Mengembangkan ketrampilan belajar, baik di sekolah mapun di luar sekolah.
g. Mengoptimalkan penggunaan sarana belajar yang ada di sekolah dan yang dimiliki oleh siswa anggota kelompok.
h. Mengembangkan mootivasi dan disiplin belajar
i. Meningkatkan hubungan sosial untuk saling menunjang dalam belajar.
j. Merencanakan kegiatan bersama secara efektif dan efisien.
2. Materi-materi dalam belajar kelompok
Materi yyang bisa dipelajari dalam belajar kelompok adalah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, juga berbagai informasi terkait pendidikan misalnya:
a. Sumber-sumber materi belajar yang lebih luas,
b. Informasi tentang karier,
c. Informasi tentang pendidikan atau sekolah yang lebih tinggi,
d. Informasi sosial budaya yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan untuk sarana belajar.
e. Lingkungan dan hubungan sosial yang lebih luas yang menunjang pengembangan diri dan kesuksesan belajar.
3. Pembentukan belajar kelompok
pembentukan belajar kelompok bisa dilakukan oleh guru pembimbing atau bisa dibentuk oelh siswa sendiri dengan pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah anggota kelompok berkisar antara 5-8 orang.
b. Keanggotaan kelompok bersifat heterogen, yaitu berhimpun ke dalam suatu kelompok yang memiliki keragaman dalam kemampuan, jenis kelamin, status sosial, dan ekonomi.
c. Para anggota dapat berkumpul dengan mudah setiap saat. Hal iniakan mempermudah dalam mobilitas dan aktualitas para anggota.
d. Anggota kelompok bisa tetap (selama masih eksis) atau bisa berubah setiap semester.
4. Tahapan kegiatan belajar kelompok
a. Pengawalan kegiatan kelompok
Setelah kelompok terbentuk, perlu dilaksanakan kegiatan persiapan agar dapat melaksanakan kegiatan dengan suasana kebersamaan, hangat, saling mendukung, disiplin, dan produktif. Untuk itu kegiatan ini berisi sebagai berikut.
1) Pemahaman tujuan dan isi kegiatan belajar kelompok.
2) Perkenalan secara mendalam antarseluruh anggota kelompok.
3) Terbinanya suasana akrab, terbuka, slaing memberi dan menerima.
4) Tersusunnya kepengurusan secara demokratis.
5) Terumusnya rencana kegiatan kelompok.
b. Kegiatan pokok belajar kelompok
Kegiatan kelompok menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh kelompok yang bersangkutan, dalam hal ini pengurus kelompok bekewajiban mengatur segala kelancaran dan keberhasilan, kelompoknya. Untuk itu setiap kali pertemuan perlu mengau hal-hal berikut:
1) Jadwal pertemuan dilaksanakan sesuai jadwal.
2) Frekuensi pertemuan yang layak 1 atau 2 kali pertemuan dalam satu minggu.
3) Lamanya pertemuan berkisar antara satu sampai dua jam.
4) Isi kegiatan setiap kali pertemuan mengacu aspek pengembangan diri para anggota dalam belajar yang difokuskan sebagai berikut:
a) Pendalaman materi pelajaran sehari-hari.
b) Menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
c) Menanggulangi kesulitan belajar yang dialami para anggota kelompok.
d) Mempersiapkan diri untuk ulangan atau ujian.
e) Menindaklanjuti hasil ulangan, ujian, dan tugas-tugas.
f) Menelaah isi buku.
5) Narasumber dalam setiap pertemuan bisa dari guru pembimbing, guru mata pelajaran, dan bisa dari siswa anggota kelompok itu sendiri atau pihak lain yang bisa memberikan pencapaian tujuan.
6) Jenis penyajian yang bisa dilaksanakan, yaitu :
a) Penyajian dari fasilitator/narasumber.
b) Diskusi pendalaman materi pelajaran.
c) Latihan mengerjakan soal-soal.
d) Pembahasan sesuai persetujuan anggota kelompok.
7) Pilih tempat yang mudah ditempuh oleh para anggota, bisa di sekolah maupun tempat anggota secara bergiliran sesuai persetujuan anggota kelompok.
8) Untuk menilai kemajuan kegiatan belajar kelompok perlu dicatat hal-hal sebagai berikut.
a) Hari, tanggal, pukul, dan tempat.
b) Daftar hadir.
c) Siapa yang menjadi fasilitator.
d) Materi kegiatan.
e) Hasil yang dicapai.
f) Usul dan saran-saran.
g) Rencana kegiatan berikutnya.
5. Monitoring dan evaluasi
Belajar kelompokperlu adanya monitoring atau evaluasi kemajuan dan keberhasilannya. Disamping itu juga bermanfaat menemukan dan mengatasiberbagai hambatan yang dialami kelompok dan mendorong untuk kemajuan.
a. Penyelenggara monitoring dan evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi bisa diselenggarakan oleh guru pembimbing dengan jalan sebagai berikut :
1) Mengundang para ketua kelompok secara berkala untuk membahas kegiatan yang dilakukan.
2) Mendatangi setiap belajar kelompok.
3) Laporan dari masing-masing kelompok secara tertulis melalui berbagai format/daftar isian.
4) Teguran dari wali kelas, guru dan orang tua.
5) Memerhatikan hasil belajar siswa anggota belajar kelompok.
b. Waktu monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi bisa dilakukan secara berkala untuk setiap belajar kelompok, dalam satu semester paling sedikit 3x monitoring, yaitu pada awal, pertengahan dan akhir semester.
B. MINAT PEKERJAAN
Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Orang yang berminat pada suatu hal akan memberi perhatian, mencarinya, mengarahkan diri, berusaha mencapai, memperoleh sesuatu itu. Minat dapat membangkitkan power, kekuatan, dan dorongan yang mengarahkan kepada optimalisasi objek tertentu. Dengan minat seseorang dapat menghadapi hal yang berat menjadi ringan, yang jauh terasa dekat, dan pelajaran yang sulit terasa mudah. Minat dapat dibedakan sebagai berikut.
- Sekelompok orang yang suka/berminat dengan benda-benda (mesin, perkakas, tanaman di ruang terbuka).
- Sekelompok orang yang berminat pada pekerjaan administrasi,mengolah angka dan data, taat pada peraturan dan cermat.
- Mereka yang suka bisnis dan berorganisasi, mengajak/memengaruhi dan mempresentasikan sesuatu.
- Mereka yang berminat pada kegiatan sosial seperti mengajar, merawat, komunikasi, memberi informasi, dan lain-lain.
- Mereka yang berminat pada kegiatan ekspresi seni, intutif, imajinasi, dan kreativitas.
- Mereka yang berminat pada kegiatan mengamati, meneliti, menganalisis, mengevaluasi, dan lebih banyak berpikir daripada bertindak.
Minat juga bisa debedakan menjadi minat vokasional menunjuk pada bidang-bidang pekerjaan.
Minat vokasional yaitu minat untuk memperoleh kepuasan dari kegiatan tertentu, misalnya petualangan, hiburan, apresiasi, artistik, ketelitian, dan lain-lain. Minat vokasional terdiri dari tiga minat sebagai berikut.
1. Minat profesional, yaitu minat pada keilmuan, ekspresi aestitis(seni), dan kesejahteraan sosial.
2. Minat komersial, yaitu minat pada pekerjaan dunia usaha/bisnis, jual beli, periklanan, kesekretariatan, akuntansi, dan sebagainya.
3. Minat kegiatan fisik, yaitu minat mekanik (tata kerja mesin) dan kegiatan luar (out door).
Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Orang yang berminat pada suatu hal akan memberi perhatian, mencarinya, mengarahkan diri, berusaha mencapai, memperoleh sesuatu itu. Minat dapat membangkitkan power, kekuatan, dan dorongan yang mengarahkan kepada optimalisasi objek tertentu. Dengan minat seseorang dapat menghadapi hal yang berat menjadi ringan, yang jauh terasa dekat, dan pelajaran yang sulit terasa mudah. Minat dapat dibedakan sebagai berikut.
- Sekelompok orang yang suka/berminat dengan benda-benda (mesin, perkakas, tanaman di ruang terbuka).
- Sekelompok orang yang berminat pada pekerjaan administrasi,mengolah angka dan data, taat pada peraturan dan cermat.
- Mereka yang suka bisnis dan berorganisasi, mengajak/memengaruhi dan mempresentasikan sesuatu.
- Mereka yang berminat pada kegiatan sosial seperti mengajar, merawat, komunikasi, memberi informasi, dan lain-lain.
- Mereka yang berminat pada kegiatan ekspresi seni, intutif, imajinasi, dan kreativitas.
- Mereka yang berminat pada kegiatan mengamati, meneliti, menganalisis, mengevaluasi, dan lebih banyak berpikir daripada bertindak.
Minat juga bisa debedakan menjadi minat vokasional menunjuk pada bidang-bidang pekerjaan.
Minat vokasional yaitu minat untuk memperoleh kepuasan dari kegiatan tertentu, misalnya petualangan, hiburan, apresiasi, artistik, ketelitian, dan lain-lain. Minat vokasional terdiri dari tiga minat sebagai berikut.
1. Minat profesional, yaitu minat pada keilmuan, ekspresi aestitis(seni), dan kesejahteraan sosial.
2. Minat komersial, yaitu minat pada pekerjaan dunia usaha/bisnis, jual beli, periklanan, kesekretariatan, akuntansi, dan sebagainya.
3. Minat kegiatan fisik, yaitu minat mekanik (tata kerja mesin) dan kegiatan luar (out door).
Tag :// Konseling