Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Rabu, 16 Januari 2013
Peradaban dan Kebudayaan Mesir Kuno
Kata Mesir memiliki tiga
arti yang berbeda berdasarkan tiga periode waktu. Pada periode awal
Mesir, selama pemerintahan Kerajaan Tua, Mesir disebut sebagai Kemet yang berarti tanah hitam. Kemudian, penduduk Mesir menyebut kerajaan mereka sebagai Hwt-ka-Ptah, yang berarti kuil untuk Ka dan Ptah. Saat ini, kata Mesir sering disebut Misr yang berarti negara.
Mesir memiliki tanah yang
paling subur di Afrika dan salah satu dari Negara tersubur di sekitar
Laut Mediterania. Banyak orang datang dan bermukim di Mesir karena Mesir
sangat subur. Dahulu ada dua kerajaan di Mesir, Kerajaan Mesir Atas
yang terletak di Selatan dan Mesir Bawah yang terletak di Utara. Namun,
pada awal Zaman Perunggu, raja Kerajaan Mesir Atas berhasil menguasai
Kerajaan Mesir Bawah dan menyatukannya menjadi kerajaan baru.
Orang-orang memanggil penguasa dari Kerajaan Baru ini Firaun.
Orang-orang Yunani dan Ibrani pada dasarnya menggunakan istilah ‘Firaun’. Kata par’o pada bahasa Ibrani memiliki arti rumah yang besar. Kemudian, kerajaan ini terbagi lagi menjadi enam macam periode.
Mesir kuno adalah sebuah
peradaban kuno di bagian timur Afrika Utara. Peradaban ini dimulai pada
tahun 3150 SM di bawah pemerintahan Firaun pertama. Firaun adalah orang
terkuat di mesir kuno. Firaun adalah pemimpin politik dan agama para
masyarakat Mesir. Sebagai penguasa dari Mesir Atas dan Mesir Bawah,
Firaun menguasai semua tanah, menbuat hukum, mengumpulkan pajak, dan
melindungi Mesir dari bangsa asing. Dan sebagai imam tertinggi dari
setiap kuil, Firaun mewakili dewa bumi. Dia membuat ritual dan kuil-kuil
untuk menyembah para dewa. Banyak Firaun pergi berperang ketika daerah
mereka diserang atau ketika mereka ingin menjajah daerah lain. Bila
Firaun memenangkan perang, orang-orang yang terjajah harus mengakui
Firaun sebagai penguasa mereka dan memberikannya barang terbaik dan
paling berharga dari tanah mereka.
Mesir kuno terkenal dengan
kehidupan social dan budayanya. Peradaban Mesir kuno adalah salah satu
peradaban yang pertama kali menggunakan bahasa tulis. Mereka menulis
pada makam, tembikar, dan kertas papyrus yang terbuat dari alang-alang
yang ditenun. Bahasa pertama Mesir kuno adalah Hieroglif. Sebuah hieroglif terdiri dar gambar. Sistem penulisan hieroglif sangat kompleks dan padat karya. Hieroglif pertama
digunakan pada bangunan dan makam. Hal ini diyakini bahwa masyarakat
Mesir pertama kali mengembangkan sistem penulisan pada sekitar 3000 SM.
Ada juga fakta-fakta menarik mengenai hieroglif. Hieroglif tidak memiliki huruf vokal, semua huruf hieroglif adalah konsonan. Tidak ada tanda baca digunakan dalan hieroglif. Tidak seperti kebanyakan bahasa modern yang biasa dibaca dari kanan atau kiri, hieroglif Mesir kuno dapat dibaca baik dari kanan ke kiri ataupun dari kiri ke kanan. Untuk
mengetahui dari arah mana pembacaan harus dimulai, penulis akan
mengatur posisi gambar tersebut sehingga menghadap ke arah yang benar. Hieroglif dibagi menjadi empat kategori, yaitu tanda abjad, tanda suku kata, tanda kata, dan gambar suatu objek yang mengarahkan pembaca.
Masyarakat Mesir kuno
percaya kepada banyak dewa-dewi. Kira-kira terdapat 700 dewa-dewi yang
berbeda. Berikut adalah beberapa contoh dari dewa-dewi Mesir kuno yang
paling terkenal: Anubis dewa kematian, Ra dewa matahari, dewa yang paling penting dalam Mesir kuno, Horus dewa langit, dan Osiris
dewa kematian dan penguasa dunia kematian. Masyakat Mesir menganggap
Firaun lebih dari seorang raja. Mereka menghormati Firaun sebagai dewa.
Firaun bertanggungjawab atas semua aspek kehidupan Mesir. Seperti
menjaga irigasi agar teratur, mengarahkan pasukan, mempertahankan
perdamaian, membuat hukum, dan lain sebagainya. Salah satu dari aspek
kepercayaan Mesir yang paling terkenal adalah pemikiran tentang
kehidupan setelah kematian. Mereka percaya bahwa tubuh fisik harus
dipertahankan untuk mempersiapkan tempat bagi jiwa mereka untuk menetap
setelah kematian. Karena itu, mumifikasi dilakukan untuk mempertahankan
tubuh.
Mumi adalah tubuh seseorang atau binatang
yang telah dipertahankan setelah kematian. Mumi-mumi tersebut adalah
orang-orang Mesir yang sanggup membayar untuk proses pengawetan yang
mahal. Orang-orang Mesir percaya bahwa ketika mereka mati, mereka akan
melakukan perjalanan ke dunia lain di mana mereka akan memulai kehidupan
yang baru, Mereka akan memerlukan semua benda yang mereka gunakan
ketika masih hidup, sehingga keluarga mereka akan menaruh semua
benda-benda tersebut di dalam makam mereka. Masyarakat Mesir membayar
uang yang sangat banyak untuk mengawetkan tubuh mereka dengan baik.
Orang-orang Mesir yang miskin dikuburkan di dalam pasir sedangkan
orang-orang Mesir yang kaya dikuburkan di dalam makam. Orang-orang Mesir
dikubur bersama-sama dengan harta benda mereka dan dinding makam
dilukis tentang kehidupan orang yang telah meninggal. Dalam Kerajaan
Mesir Tua dan Menengah, raja-raja Mesir dimakamkan dalam piramida.
Orang-orang Mesir kuno awal menguburkan orang-orang mati di dalam lubang
kecil di padang pasir. Panas dan kekeringan dari pasir mengeringkan
tubuh dengan cepat, menciptakan mumi yang natural. Kemudian, orang-orang
Mesir kuno mulai mengubur orang mati dalam peti mati untuk menjaga
jenazahnya dari binatang-binatang liar di padang pasir. Namun, mereka
menyadari bahwa tubuh yang ditaruh dalam peti mati membusuk ketika tidak
terkena pasir gurun yang panas dan kering. Lalu, orang-orang Mesir kuno
mengembangkan sebuah metode pengawetan tubuh sehingga jenazah dapat
lebih bertahan lama. Proses ini meliputi pembalseman mayat, kemudian
pembungkusan dan penguburan jenazah. Organ-organ dalam
tubuh orang mati dikeluarkan dalam prosesnya. Hal ini disebabkan
organ-organ dalam adalah yang paling cepat terurai. Hati tidak
dikeluarkan dari dalam tubuh karena hati adalah pusat dari intelegensia
dan perasaan, dan orang tersebut akan membutuhkannya dalam kehidupan
yang akan dating. Dahulu, organ-organ dalam yang dikeluarkan dimasukkan
ke dalam guci. Sekarang kita menyebut proses ini mumifikasi.
Kehidupan sehari-hari pada Mesir kuno berlangsung sekitar Sungai Nil dan tanahnya yang subur di sekitar aliran sungai. Banjir tahunan dari Sungai Nil menyuburkan tanah dan menghasilkan panen yang baik dan kemakmuran bagi penduduknya. Sungai
Nil memiliki panjang 6695 kilometer dan menjadi sungai terpanjang di
dunia. Kata ‘Nil’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti lembah.
Sekarang, sekitar 95% populasi Mesir masih tinggal di lembah Nil. Kayu
sulit didapatkan di Mesir sehingga orang-orang Mesir membuat rumah
mereka dari batu bata lumpur yang dikeringkan. Rumah-rumah memiliki
beberapa kamar dan jendela ditutup dengan tirai untuk mencegah lalat dan
debu. Selama musim panas, banyak orang tidur di atas atap supaya merasa
sejuk. Mereka menanam sendiri sebagian dari makanan mereka dan menukar
sebagian makanan dan barang yang tidak mereka produksi dengan desa lain.
Sebagian besar masyarakat Mesir kuno bekerja sebagai buruh sawah,
petani, dan pengrajin.
Orang-orang Mesir kuno memiliki cara yang
unik dalam menggambar orang, Mereka memiliki norma sendiri dan telah
ditetapkan sejak zaman Kerajaan Tua. Seniman-seniman Mesir menggunakan
grid untuk membantu mereka menggambar orang. Mereka menggambar kepala,
mata, dan kaki dalam posisi seperti dilihat dari samping. Mereka
menggambar pundak dan dada seperti dilihat dari depan. Gambar-gambar
seperti ini dapat ditemukan di dalam makam dan bangunan. Lukisan Mesir
pada dasarnya didedikasikan untuk orang yang telah mati. Banyak gambar
yang menunjukkan perjalanan panjang sebelum kematian. Aspek lain yang
penting dari lukisan Mesir adalah penggambaran binatang. Warna primer
yang digunakan dalam lukisan adalah merah, hijau, biru, emas, dan hitam.
Salah satu dari pekerjaan seni dan arsitektur
terbesar di Mesir kuno adalah piramida. Piramida adalah sebuah struktur
batu bata kuno berbentuk pyramid yang terletak di Mesir. Terdapat 138
buah piramida yang ditemukan di Mesir. Sebagian besar dibangun sebagai
makam untuk para Firaun dan permaisuri mereka pada periode Kerajaan Tua
dan Kerajaan Pertengahan. Piramida Mesir paling awal ditemukan di
Saggara, barat laut Memphis. Paling awal diantaranya adalah piramida
Dioser yang dibangun selama dinasti ketiga. Piramida ini dan kompleks
sekitarnya dirancang oleh seorang arsitek bernama Imhotep.
Piramida-piramida ini pada umumnya dianggap sebagai struktur monumental
tertua di dunia yang dibangun dari batu yang dihias. Piramida
Mesir yang paling terkenal adalah piramida yang ditemukan di Giza. Giza
terletak di pinggir kota Kairo. Beberapa dari piramida Giza dihitung
sebagai struktur terbesar yang pernah dibangun. Pada masa dinasti awal
dalam sejarah Mesir, orang-orang penting dimakamkan di dalam struktur
yang berbentuk seperti bangku dikenal sebagai mastabas. Piramida
kedua yang didokumentasikan dalam sejarah diatributkan kepada Imhotep.
Imhotep adalah arsitek yang pertama kali menyusun gagasan untuk menaruh
mastabas di atasnya satu sama lain, menciptakan sebuah bangunan yang
terdiri dari langkah-langkah menurun dalam ukuran menuju puncaknya.
Hasilnya adalah piramida susun Djoser yang didesain sebagai tangga
raksasa untuk jiwa Firaun yang meninggal sehingga mereka dapat menuju
surga. Prestasi Imhotep yang sangat penting menjadikannya sebagai dewa
bagi masyarakat Mesir kemudian. Pembangunan piramida yang paling
produktif terjadi pada saat pemerintahan terbesar Firaun. Pada saat
inilah piramida yang paling terkenal, Giza dan sekitarnya dibuat.
Semakin berjalannya waktu, otoritas menjadi kurang terpusat, kemampuan
untuk memanfaatkan sumber daya yang diperlukan untuk pembangunan skala
besar menurun, kemudian piramida lebih kecil, dibangun dengan kurang
baik, seringkalu dibangun dengan terburu-buru.
Giza adalah lokasi dari piramida Khufu, yang juga dikenal dengan sebutan The Great Pyramid.
Terdapat piramida yang lebih kecil yaitu piramida Khafre, dan yang
lebih kecil lagi adalah piramida Menkaure. Di sekitarnya juga terdapat
banyak piramida-piramida kecil. Piramida Menkaure dikelilingi oleh
piramida-piramida kecil yang disebut sebagai Queen’s Pyramid dan juga The Great Sphinx.
Dari ketiga piramida terbesar, hanya piramida Khafre memiliki bagian
yang terbuat dari batu kapur yang dipoles dekat puncaknya. Piramida
Khafre lebih kecil dari piramida Khufu diukur dari tinggi dan volumenya.
Giza telah menjadi objek wisata yang popular bagi para turis sejak
zaman dahulu dan dipopulerkan pada zaman Hellenistic ketika
piramida dicatat sebagai salah satu keajaiban dunia. Sekarang, piramida
Giza adalah satu-satunya keajaiban dunia yang masih ada.
Piramida Menkaure adalah piramida terkecil
dibandingkan dengan dua piramida utama lainnya di Giza. Pembuatnya
menyusun bagian bawah piramida ini dengan granit untuk membedakannya
dengan piramida lainya. Telah ditemukan sarkofagus di dalam piramida ini
dan dikirim ke Inggris menggunakan kapal, tetapi di tengah perjalanan
kapal ini tenggelam dan melenyapkan sarkofagus yang dibawanya.
Khafre adalah anak dari Khufu dan memiliki
piramida kedua terbesar di Mesir, hanya sepuluh kaki lebih kecil
daripada piramida Khufu. Setelah pembuatan piramida selesai, Khafre
mecoba untuk membuat ilusi pada piramidanya sehingga terlihat lebih
tinggi daripada piramida ayahnya. Dia menyuruh untuk menyusun bagian
bawah dan atas piramidanya denga batu granit. Piramida ini tidak
presisi, sudut atasnya terlalu lancip dan keempat sudut lainnya tidak
tersusun dengan benar hingga ke sudut atasnya. Bagian atasnya sedikit
bengkok. Piramida ini memiliki dua ruangan utama.
Piramida Giza adalah piramida terbesar di
Mesir. Khufu memerintah ketika Kerajaan Tua sedang dalam puncak
kejayaannya. Piramida Khufu menakjubkan dari ukuran dan presisi
matematika. Piramida Khufu dikatakan terbuat dari dua koma tiga juta
blok batu. Keempat sisi piramida ini berbentuk lancip ke arah tengah
secara akurat. Alasnya berbentuk persegi yang hampir sempurna dengan
sisi 230 meter dan perbedaan dari keempat sisinya hanya dalam satuan
sentimeter. Piramida ini terbuat dari batu kapur yang sangat halus.
Piramida Khufu di Giza termasuk bangunan teraksasa yang pernah ada di
dunia sejak 4500 tahun yang lalu.
Mesir memiliki salah satu kebudayaan tertua
di dunia yang sangat menarik. Sebagai mahasiswa desain dan teknik
perencanaan, mempelajari seni dan arsitektur Mesir sangatlah bermanfaat
sebab kebudayaan Mesir adalah cikal bakal dari kebudayaan di seluruh
dunia.